Israel Ancam akan Bunuh Yahya Sinwar, Hamas: Tong Kosong, IDF Pamer Prestasi Palsu
Hamas menanggapi Menhan Israel Yoav Gallant yang mengancam akan bunuh Yahya Sinwar, pemimpin Hamas. Hamas sebut ancaman kosong dan prestasi palsu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Hamas: Israel Pamer Prestasi Palsu
Dalam arahannya terhadap IDF dan petinggi militer, Yoav Gallant juga memuji para tentara yang selama ini berperang di Jalur Gaza.
"Tentara (Israel) melakukan tugasnya dengan sangat baik dan bertempur dengan gagah berani, berkorban dan berdedikasi besar," kata Yoav Gallant memuji tentaranya, Jumat (22/12/2023).
"Kami merangkul para prajurit dan memberi hormat atas tekad besar mereka," lanjutnya.
Mengulangi tujuannya, Yoav Gallant menegaskan bahwa penyelamatan sandera adalah hal utama.
"Kami akan memperdalam aktivitas kami dan menyelesaikan semua tujuan kami. Yang paling penting adalah penghapusan Hamas dan kembalinya sandera yang diculik ke Israel," katanya.
Ia mengatakan tujuannya memusnahkan Hamas akan membutuhkan waktu yang lama.
"Proses ini akan sangat panjang dan membutuhkan kesabaran tapi kami akan menyelesaikannya," katanya, dikutip dari Channel 13 Israel.
Baca juga: Serangan Israel Semakin Masif, IDF Perintahkan Warga Gaza Tengah untuk Evakuasi ke Selatan
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (23/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel