Penasihat Presiden Palestina Siap Khotbah, Jamaah Sholat Jumat Pilih Pergi, Ada Apa?
Jamaah sholat Jumat di Tepi Barat memilih pergi saat pejabat PA, Mahmoud Al-Habbash akan berkhotbah. Ia sebelumnya menunjukkan sikap menentang Hamas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Al-Habash: Hamas Mempertaruhkan Kepentingan Rakyat
Sebelumnya, pada Senin (18/12/2023), Al-Habash menuduh Hamas mempertaruhkan kepentingan dan persatuan rakyat.
"Akan ada pertanggungjawaban yang keras setelah perang,” menurut klaimnya, dikutip dari The Times of Israel.
Al-Habash mengatakan Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengutuk Hamas secara diam-diam.
“Abbas telah mengutuk gerakan Hamas dalam setiap panggilan telepon dan pertemuan yang dia adakan dengan para pemimpin dunia sejak operasi banjir Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober, namun dia tidak akan melakukannya secara terbuka sementara perang terus berlanjut di Gaza," katanya.
“Otoritas Palestina (PA) siap memikul tanggung jawab penuh di Gaza, asalkan mereka (Hamas) berdampingan dengan Tepi Barat, dan bukan sebagai kontraktor untuk Israel,” lanjutnya.
Ia mengklaim PA mampu mengendalikan situasi di Gaza seperti Tepi Barat, namun membutuhkan masa transisi setidaknya 6 bulan sebelum dapat kembali memerintah Jalur Gaza.
Hamas Palestina vs Israel
Sebelumnya, Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Sabtu (23/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel