Rencana Israel Banjiri Terowongan Hamas Dianggap Genosida, Disebut Sebabkan Bencana Besar
Menurut pengamat, rencana Israel membanjiri terowongan Hamas termasuk salah satu unsur genosida.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.com - Pengamat menilai rencana Israel membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut adalah salah satu unsur genosida karena bisa menyebabkan kondisi dasar kehidupan di Gaza rusak.
Para ahli lingkungan telah memperingatkan rencana Israel itu, yang belum menjadi strategi tetap, berisiko menyebabkan bencana ekologis yang akan membuat Gaza tak punya air minum.
Selain itu, pertanian di Gaza juga akan hancur.
Diketahui, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memasang pompa besar di kamp pengungsi al-Shati yang berada di garis pantai timur Jalur Gaza.
Pompa itu digunakan IDF untuk memompa jutaan galon air laut ke dalam terowongan Hamas.
Baca juga: Israel Desak Warga Palestina Mengungsi Lebih Jauh ke Selatan, PBB: Padahal Wilayah Itu Juga Diserang
Dikutip dari The Guardian, IDF mulai melakukan uji coba pemompaan air laut ke terowongan Hamas pada minggu lalu.
Rencana itu merupakan salah satu upaya IDF mendesak Hamas agar terpojok.
Namun, Direktur Geneva Water Hub dan Profesor di Geneva Graduate Institute, Mark Zeitoun, mengatakan air laut yang dipompa ke dalam terowongan Hamas, yang tentu saja melintasi tanah berpasir dan berpori di Gaza, pasti akan meresap ke dalam akuifer di Jalur Gaza.
Padahal, 85 persen wilayah di Gaza menjadi "sumber air" yang menjadi andalan 2,3 juta penduduknya.
Sebagai informasi, akuifer adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang mengandung air dan bisa dirembesi air.
Zeitoun, yang pernah bekerja sebagai insinyur air untuk PBB di Palestina, mengatakan akuifer di Jalur Gaza sudah terkontaminasi parah dari air limbah dan inflitrasi air laut yang disebabkan abstraksi berlebihan selama bertahun-tahun.
"Hal ini (rencana Israel membanjiri terowongan Hamas) akan mengubah sumber daya yang rentan menjadi sumber daya pembawa bencana," kata dia.
"Ini akan merusak kondisi kehidupan semua orang di Gaza. Menurut saya, itu adalah salah satu unsur genosida dalam konvensi PBB."
"Penghancuran sebagian atau seluruhnya terhadap kebutuhan kehidupan suatu bangsa," beber Zeitoun.