Memanas! India Kirim Kapal Perang ke Laut Arab setelah Serangan Kapal Tanker Terkait Israel
Angkatan Laut India mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali ke Laut Arab setelah serangan kapal tanker terkait Israel di lepas pantai India.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Laut India telah mengirimkan kapal perusak berpeluru kendali ke Laut Arab, Selasa (26/12/2023).
Pengiriman kapal perusak ini dilakukan India setelah adanya serangan kapal tanker bermuatan bahan kimia terkait Israel di lepas pantainya.
Tiga kapal perusak berpemandu siluman dikerahkan di berbagai wilayah laut, kata Kementerian Pertahanan India.
"Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kehadiran pencegahan, mengingat serentetan serangan baru-baru ini di Laut Arab," tulis Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
India juga mengerahkan pesawat patroli maritim jarak jauh untuk "kesadaran domain".
Angkatan Laut India mengatakan sedang menyelidiki sifat serangan terhadap MV Chem Pluto, yang "berlabuh dengan aman" di ibu kota keuangan, Mumbai, pada hari Senin.
Baca juga: Abu Ubaida: Hamas Serang 40 Tentara Israel yang Sembunyi di Jabalia
Penilaian awal "menunjuk pada serangan pesawat tak berawak," kata kementerian itu.
Namun "analisis forensik dan teknis lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan vektor serangan, termasuk jenis dan jumlah bahan peledak yang digunakan".
Kapal itu telah "diizinkan untuk operasi lebih lanjut" oleh perusahaannya, menurut kementerian.
AS Klaim Kapal Ditembak dari Iran
Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa kapal MV Chem Pluto ditembak oleh pesawat tak berawak (drone) yang diluncurkan dari Iran pada Sabtu (23/12/2023).
Dalam sebuah laporan, tidak ada korban jiwa akibat serangan drone tersebut.
Baca juga: Netanyahu akan Pindahkan Penduduk Palestina ke Luar Negeri, Hamas: Ide Konyol Israel
Dikutip dari BBC, atas tuduhan AS ini, Iran belum berkomentar.
Pemberontak Houthi di Yaman baru-baru ini menggunakan drone dan roket untuk menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.
Namun peristiwa ini adalah yang pertama kalinya terjadi dalam waktu dekat, menurut perusahaan keamanan maritim Ambrey.