Paus Fransiskus Serukan Perdamaian atas Konflik Israel-Hamas, Peningkatan Bantuan di Gaza
Paus Fransiskus mengeluarkan seruan tulus untuk perdamaian, dengan menarik perhatian pada konflik yang sedang berlangsung antara Israel
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, VATICAN – Paus Fransiskus mengeluarkan seruan tulus untuk perdamaian, dengan menarik perhatian pada konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Dalam pidato Natalnya di hadapan sekitar 70.000 orang di Basilika Santo Petrus, Vatikan pada Senin (25/12/2023), Paus Fransiskus menekankan pentingnya dialog mengenai kekerasan dan konflik.
Pemimpin umat Katolik sedunia itu menyatakan kesedihan yang mendalam atas serangan keji yang dilakukan oleh Hamas terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Bersumpah: Perang Lawan Hamas di Gaza Tak Akan Berhenti
Ia mendesak diakhirinya operasi militer dan menyerukan pembebasan sandera, sambil menggarisbawahi pendiriannya tentang pentingnya penyelesaian damai dan kesucian hidup manusia dalam konflik.
“Saya hanya ingin konflik di Gaza segera diakhiri. Banyak orang yang tewas setiap harinya dan ini adalah tindakan kejam yang harus segera dihentikan,” kata Paus Fransiskus.
Di tengah seruan perdamaian ini, Paus Fransiskus juga menyoroti situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Dia menyatakan keprihatinannya terhadap warga sipil yang menjadi korban konflik dan menyerukan peningkatan bantuan untuk meringankan penderitaan penduduk setempat.
Ia juga menekankan penderitaan komunitas Kristen di Gaza dan fenomena migrasi yang meresahkan akibat konflik tersebut.
Kritik Industri Senjata
Paus Fransiskus juga mengkritik industri senjata global karena memicu perang dan konflik di seluruh dunia.
Ia menunjukkan dampak merugikan dari peningkatan produksi senjata dan penyesatan pendanaan publik untuk perang serta menyarankan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan dengan lebih baik untuk kebutuhan kemanusiaan seperti makanan.
Terlepas dari itu, pidato Natal Paus Fransiskus memiliki arti permohonan yang kuat untuk rekonsiliasi dan diakhirinya permusuhan. Hal ini menjadi pengingat akan peran dialog dan perlunya bantuan kemanusiaan dalam penyelesaian konflik.