Empat Eks Marinir Ukraina Divonis Penjara Seumur Hidup di Donetsk, Dituding Habisi Warga Sipil
Mahkamah Agung Republik Rakyat Donetsk (DPR) wilayah yang diklaim bergabung dengan Rusia menjatuhi hukuman seumur hidup
Editor: Hendra Gunawan
Pihak berwenang Ukraina menuduh Rusia “lebih buruk dari Hitler” dan membunuh lebih dari 20.000 warga sipil di kota tersebut.
Pada bulan Desember 2022, Komite Investigasi Rusia memperkirakan jumlah korban sipil selama pertempuran musim semi berjumlah sekitar 3.000 orang dan menyalahkan tindakan pasukan Ukraina.
Warga yang selamat telah bersaksi tentang militan 'Azov' yang menggunakan mereka sebagai perisai manusia dan menghalangi semua upaya warga sipil untuk mengevakuasi zona pertempuran.
Rumah-rumah yang hancur, jalan rusak, dan infrastruktur yang hancur membentuk gambaran Mariupol masa kini. Namun, ribuan orang masih tinggal di kota tersebut.
Mariupol menjadi salah satu kota yang hancur lebur karena peperangan Rusia dengan Ukraina.
Itu menjadi diantara perang paling brutal selain pertempuran di Kota Bakhmut.
Pengadilan LPR Hukum 20 Tahun Serhii Boichuk
Sebelumnya Pengadilan Republik Rakyat Luhansk telah menghukum Serhii Boichuk, anggota Brigade Serangan Gunung Terpisah ke-10 Angkatan Bersenjata Ukraina, dengan hukuman 20 tahun penjara.
Dikutip dari Pravda, Boichuk adalah seorang mekanik dan pengemudi di Batalyon Serangan Gunung Terpisah ke-108 (unit militer A3715) dari Brigade Serangan Gunung Terpisah ke-10 (unit militer A4267) Angkatan Bersenjata Ukraina.
Dia telah dihukum karena diduga "menembaki bangunan tempat tinggal warga sipil di distrik Popasna" di wilayah pendudukan Oblast Luhansk.
Dalam serangan tersebut dituding telah menewaskan sejumlah warga sipil.
Tentara Ukraina ini telah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan keamanan maksimum.