IDF Salah Tebak, Teriakan Sandera Dianggap Tipuan Hamas, Berakhir Tembak 3 Warga Israel
Pasukan IDF salah menebak teriakan sandera dalam bahasa Ibrani sebagai tipuan Hamas untuk menjebak mereka.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Buntut salah tembaknya tiga sandera Hamas, yang juga merupakan warga Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi amukan dari rakyatnya sehari setelah insiden terjadi, Sabtu (16/12/2023).
Mereka menuntut Netanyahu untuk menjamin kebebasan para sandera setelah mengakui secara keliru membunuh Yotam Haim, Alon Shamriz, dan Samer Talalka.
Baca juga: Remaja Israel Dipenjara karena Tolak Perang Lawan Hamas di Gaza, Kritik IDF yang Bunuh Sandera
Diketahui, ketiganya termasuk di antara sekitar 250 orang yang disandera di Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada protes yang berlangsung di Tel Aviv, keluarga para sandera berkumpul, mendesak pemerintah untuk melakukan negoisasi.
"Pertimbangkan kami dan buatlah rencana sekarang (untuk negosiasi)," kata Noam Perry, putri seorang sandera bernaam Haim Perry, masih dilansir Al Arabiya.
Sementara itu, menanggapi protes tersebut, Netanyahu mengaku berduka atas kematian tiga warganya.
"Itu menghancurkan hati saya. Itu menghancukan hati seluruh bangsa," katanya di hadapan wartawan, Sabtu.
"Dengan segala kesedihan yang mendalam, saya ingin mengklarifikasi, tekanan militer diperlukan, baik untuk kembalinya para sandera maupun mencapai kemenangan atas musuh kita," tambah dia.
Israel Rugi Besar
Pada Minggu (24/12/2023), Benjamin Netanyahu mengakui Israel mengalami rugi besar dalam beberapa waktu terakhir.
Jumlah anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tewas di tangan Hamas semakin meningkat.
"Ini adalah pagi yang sulit, setelah hari yang sangat sulit dalam pertempuran di Gaza," kata Netanyahu, Minggu, setelah IDF mengumumkan kematian 14 tentaranya di Gaza sejak Jumat (22/12/2023).
"Perang ini memerlukan pengorbanan yang sangat besar, tapi kami tidak punya pilihan lain selain terus berjuang," tambah dia.
Netanyahu pun bersumpah Israel akan meneruskan serangannya di Gaza sampai meraih kemenangan dengan menghancurkan Hamas.
"Kami melanjutkan serangan dengan kekuatan penuh sampai akhir, sampai (meraih) kemenangan, sampai mencapai semua tujuan kami, yaitu menghancurkan Hamas, memulangkan para sandera, dan memastikan Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel," tutur dia.
Baca juga: PBB Minta Israel untuk Stop Pembunuhan di Luar Hukum di West Bank