Perwira Israel yang Tepuk Tangan Saat Satu Keluarga Palestina Dibunuh Ekstrimis Yahudi Tewas di Gaza
Harel menyampaikan salam dan terima kasihnya kepada pelaku yang didakwa atas pembunuhan keluarga Dawabsheh Palestina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dia adalah putra seorang Rabbi Yitzhak Kabbalah yang dikenal ekstremis," tulis sebuah pernyataan.
Tentara Israel juga mengumumkan bahwa seorang perwira dan seorang pejuang dari Sekolah Teknik Militer terluka parah dalam pertempuran terpisah di Jalur Gaza utara.
Media Israel Umumkan Jumlah Tewas 502 Orang
Menurut media Israel, jumlah korban tewas tentara Israel dalam serangan darat di Jalur Gaza bertambah menjadi 168 orang, sedangkan jumlah korban tewas sejak 7 Oktober bertambah menjadi 502 orang.
Tentara Zionis Israel mengakui kematian seorang kapten dari Divisi 14 di Jalur Gaza, sehingga jumlah total perwira dan tentara yang terbunuh menjadi 502 orang sejak dimulainya Operasi Topan Aqsa pada 7 Oktober.
Pada hari ke-84 agresi pendudukan, pemboman udara, darat, dan laut terus menerus terjadi di Jalur Gaza, sementara perlawanan Palestina melibatkan kekuatan dari berbagai lini.
Agresi yang sedang berlangsung telah mengakibatkan banyak korban jiwa, terutama di kalangan anak-anak dan kaum ibu, yang berdampak pada wilayah pemukiman, rumah sakit, tempat penampungan, masjid, dan gereja.
Biaya perang di Gaza Capai Rp 283 Triliun
Di sisi lain, biaya perang di Gaza hingga kemarin, Kamis, mencapai 66 miliar shekel (Rp Rp 283 Triliun), dengan rata-rata harian sebesar 800 juta shekel (Rp 3,4 Triliun).
Pada minggu-minggu pertama perang, biaya yang dikeluarkan mencapai 1,3 miliar syikal karena penggunaan senjata presisi secara ekstensif dan perekrutan cadangan, namun kemudian menurun setelah demobilisasi 170.000 tentara cadangan.
Pengeluaran untuk pembelian senjata dari perusahaan militer Israel berjumlah 20 miliar shekel (Rp 85,9 Triliun) dan $5 miliar (Rp 21,5 Triliun) untuk pembelian senjata dari luar negeri.
(oln/pc/sky/*)