Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disiksa Tentara Israel, 3 Kakak-Adik Palestina Ceritakan Kekejaman IDF, Dikencingi hingga Disundut

Yaseen bersaudara menceritakan kekejaman tentara Israel terhadap sandera, dikencingi hingga disundut rokok.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Disiksa Tentara Israel, 3 Kakak-Adik Palestina Ceritakan Kekejaman IDF, Dikencingi hingga Disundut
Awad AWAD / AFP
Potret seorang anak laki-laki Palestina ditangkap tentara Israel pada tanggal 18 Juni 1997, pada hari kelima bentrokan antara tentara Israel dan pelemparan batu pemuda Palestina di Hebron. 

"Mereka menggeledah kami, mengambil kartu identitas, uang, dan ponsel kami," ujar Sady saat bersama 20 pria lainnya di sebuah tenda di sekolah Rafah.

Beberapa menunjukkan luka besar dan kulit kasar di pergelangan tangan mereka.

Bekas luka itu, kata mereka, terjadi karena tangan mereka yang diikat atau diborgol.

Satu pria lainnya menunjukkan garis-garis memar dan bekas luka merah bulat di punggungnya.

Baca juga: Israel Curi Organ Tubuh dari 80 Jenazah Warga Palestina, Mutilasi Jasad sebelum Dikembalikan

Yang lain menunjukkan bekas luka yang dijahit di mana dia mengaku telah dipukuli.

Anak bungsu dari Yaseen bersaudara, Ibrahim, menuturkan tangannya diikat dan matanya ditutup saat ditahan untuk diinterogasi.

"Mereka tidak membiarkan kami tidur, kami berdiri berjam-jam sebagai hukuman," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Para penculik menghina para sandera sambil melarang mereka berbicara satu sama lain atau berdoa, kata Ibrahim.

“Kemudian akan ada lima tentara yang akan memukul sandera secara bergantian di kepala dan tubuh,” tambahnya.

Ibrahim juga mengaku ia telah dipukuli di bagian tulang rusuk.

Saat menyingsingkan lengan bajunya, terlihat bekas luka melingkar dan koreng di tempat pergelangan tangannya diikat.

Militer Israel menurunkan Yaseen bersaudara pada waktu yang berbeda di penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Jalur Gaza.

Dari sana, para sandera akan berjalan beberapa kilometer ke Rafah.

Setelahnya, mereka bergabung  bersama ratusan ribu orang yang mengungsi dan sekarang tinggal di gedung-gedung dan tenda-tenda yang penuh sesak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas