Analis Ungkap Gempa Ishikawa Picu Perubahan Kerak hingga Tiga Meter
Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Prefektur Ishikawa pada hari Senin (1/1/2024) menyebabkan perubahan kerak hingga tiga meter di wilayah Noto.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNEWS.COM - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Prefektur Ishikawa pada hari Senin (1/1/2024) menyebabkan perubahan kerak hingga tiga meter di wilayah Noto dekat pusat gempa.
Otoritas Informasi Geospasial Jepang, GSI, menganalisis pergerakan kerak bumi sebelum dan sesudah gempa.
Data dikumpulkan oleh satelit observasi bumi DAICHI-2 Jepang, dilansir NHK.
Pejabat GSI mengatakan mereka menemukan perubahan kerak di Semenanjung Noto, setinggi tiga meter di bagian barat Kota Wajima, dan maksimal satu meter di bagian utara Kota Suzu.
Baca juga: Jepang Gempa, Duta Besar Georgia dan Keluarga Unggah Foto Selfie Terjebak di Kereta Cepat
Hanya berdasarkan data, mereka tidak bisa menentukan ke arah mana pergeseran tanah tersebut.
GSI mengatakan angka awal menunjukkan titik pengamatan di Kota Wajima bergerak horizontal sekitar 1,3 meter ke arah barat.
Analisis juga menunjukkan adanya pergeseran ke arah barat sekitar satu meter di Kota Anamizu, dan 80 sentimeter di Kota Suzu.
GSI mengatakan pergeseran tanah dalam jumlah besar ini kemungkinan menghancurkan bangunan-bangunan di wilayah tersebut.
Kejadian Serupa
Para pejabat mengatakan pergeseran tanah berkisar antara 1 hingga 2 meter dalam serangkaian gempa terjadi pada tahun 2016 di Prefektur Kumamoto.
Mereka mengatakan perubahan kerak setinggi 1,5 meter tersebut disebabkan oleh gempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang melanda wilayah pedalaman di Prefektur Iwate dan Miyagi pada tahun 2008.
Baca juga: Gempa Jepang Tewaskan 30 Orang hingga Siang Ini
Nasib Reaktor Nuklir Jepang
Menyusul gempa pada Senin (1/1/2024), Otoritas Regulasi Nuklir Jepang menyatakan tidak ada kebocoran yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di sepanjang Laut Jepang.
Kondisi lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power (9503.T) di Prefektur Fukui juga dinyatakan aman, lapor NHK.
Pembangkit listrik Shika milik Hokuriku Electric yang paling dekat dengan pusat gempa telah menghentikan aktivitas dua reaktornya, sebelum gempa terjadi untuk pemeriksaan rutin dan tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut.
Jaringan Komunikasi Alami Gangguan
Operator telekomunikasi besar di Jepang, NTT Docomo mengaku layanan mereka di prefektur yang terkena gempa terganggu.
NTT Docomo mengatakan panggilan suara dan layanan datanya tidak tersedia atau sulit digunakan di beberapa wilayah di prefektur Ishikawa dan Niigata.
Internet serat optik dan layanan telepon IP juga terganggu di beberapa wilayah di Prefektur Ishikawa, dilansir NHK.
Softbank dan Rakuten Mobile juga mengatakan layanan mereka mengalami gangguan serupa di beberapa wilayah di prefektur Ishikawa dan Niigata.
Selain itu, KDDI mengatakan layanannya terpengaruh di beberapa wilayah di Prefektur Ishikawa.
Operator telepon tetap NTT West juga mengatakan layanan internet dan telepon IP mereka mungkin tidak tersedia di beberapa wilayah di Prefektur Ishikawa.
Layanan telepon darurat dikhawatirkan juga down.
Baca juga: Kementerian Luar Negeri RI Belum Terima Laporan WNI Jadi Korban Gempa M 7,4 di Jepang
Juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi, yang merupakan sekretaris kabinet Jepang, membeberkan ada banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah.
Melalui konferensi pers, ia juga mengingatkan akan adanya risiko gempa susulan.
Saat ini, pihak berwenang masih mengumpulkan informasi mengenai kerusakan tersebut.
Awalnya, belum ada kabar mengenai korban secara keseluruhan.
Namun, juru bicara pemerintah mengatakan ada enam laporan kasus orang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang runtuh.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)