Hamas Melemah Seusai Saleh Al- Arouri Tewas? IDF Salah Besar, Brigade Al Qassam Muncul di Depan Muka
Laporan terbaru, Brigade al-Qassam disebutkan telah membunuh lima tentara Israel (IDF) dari jarak dekat dengan senapan mesin dan granat
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hamas Melemah Seusai Saleh Al- Arouri Terbunuh? IDF Salah Besar, Brigade Al Qassam Malah Menyerang di Depan Muka
TRIBUNNEWS.COM - Upaya Israel melemahkan jalur koordinasi dan komando milisi perlawanan Palestina di Gaza, Hamas dengan menargetkan pembunuhan para pemimpin gerakan tersebut di luar negeri sepertinya justru salah langkah.
Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, nyatanya malah mampu melakukan close range combat (serangan dari jarak dekat), sebagai bukti kesalahan strategi Israel tersebut.
Laporan terbaru, Brigade al-Qassam disebutkan telah membunuh lima tentara Israel (IDF) dari jarak dekat dengan senapan mesin dan granat di timur laut Kamp al-Bureij, Jalur Gaza tengah, pada Selasa (2/1/2024).
Serangan di depan muka musuh dari kelompok ini juga menjadikan tank tempur Merkava milik pasukan Israel sebagai sasaran empuk peluru al-Yassin 105 di berbagai wilayah pertempuran di Gaza.
Fase Ketiga Perang atas Saran AS
Pertempuran sengit itu terjadi bersamaan dengan terbunuhnya wakil kepala Biro Politik Hamas, Saleh al-Arouri, oleh pesawat tak berawak Israel di Beirut, Lebanon.
Pembunuhan para pemimpin Hamas ini dilaporkan menjadi strategi terbaru Israel di Perang Gaza yang mereka klaim telah memasuki fase ketiga.
Atas saran dan desakan AS, Israel diminta untuk lebih mengurangi intensitas bombardemen yang berpotensi menghadirkan jatuhnya banyak korban sipil.
Maksud di balik desakan ini adalah, Israel dan AS akan semakin tertekan oleh serangan publik internasional atas kongkalikong mereka dalam aksi yang dituduh sebagai pembantaian dan genosida di Gaza secara luas.
Baca juga: Artinya Kalah Perang, Pakar Hukum Israel Cemas Pengadilan Internasional Beri Sanksi Soal Genosida
Sebaliknya, AS menyarankan Israel melakukan serangan-serangan berintensitas rendah dan lebih terfokus, hal yang ditafsirkan Israel untuk memburu para pemimpin Hamas.
Selain Yahya Sinwar, pemimpin utama Hamas di lapangan, yang kabarnya ada di sebuah lokasi di Gaza, Israel juga membidik para pemimpin Hamas yang berada di luar negeri.
Strateginya, dengan melenyapkan para mastermind Hamas, Israel berharap jalur komando Hamas akan melemah ke milisi tempur mereka di Gaza.
Hal ini membuat Israel kabarnya mengerahkan agen-agen terbaik Mossad dan Shin Bet guna melakukan tugas assassination terhadap top management Hamas di luar Palestina.
Sebagian dilaporkan tertangkap oleh pemerintah negara-negara di mana agen-agen itu ditempatkan, namun sisanya disebut-sebut sukses melaksanakan tugas.