Menanti Amukan Hizbullah setelah Israel Bunuh Saleh al-Arouri dengan 'Serangan Pengecut'
Hizbullah bertekad membalas serangan Israel yang menewaskan Saleh al-Arouri, pemimpin Hamas.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan asal Lebanon, Hizbullah, bersumpah akan membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri.
Serangan tersebut dilancarkan dengan pesawat nirawak ke Ibu Kota Beirut, Lebanon, pada hari Selasa, (2/1/2024, dan turut menewaskan pemimpin Brigade Al-Qassam lainnya.
“Serangan itu tidak akan berlalu tanpa balasan dan hukuman,” kata Hizbullah dikutip dari Al-Akhbar.
Hizbullah juga menyebut Israel telah “melewati batas” karena melancarkan serangan di Lebanon.
Pada bulan Agustus lalu pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, mengatakan pembunuhan terhadap orang Lebanon, Palestina, Suriah, Iran, atau warga lainnya di wilayah Lebanon, akan mendapat reaksi keras.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin wilayah Lebanon menjadi tempat pembunuhan.
Menurut Hizbullah, serangan terbaru Israel itu adalah serangan terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanannya, kedaulatannya, dan perjuangannya.
Adapun korban tewas dalam serangan itu adalah tiga pemimpin Brigade al-Qassam bernama Saleh al-Arouri, dan Samir Fendi, kemudian ada empat anggota Hamas bernama Ahmed Hammoud, Mahmoud Zaki Shaheen, Muhammad Bashasha, dan Muhammad Al-Rayes.
Baca juga: Gembong Hamas Saleh al-Arouri Dibunuh Israel, Lebanon Ngamuk dan Buat Laporan Darurat ke PBB
Serangan pengecut
Sementara itu, seorang anggota biro politik Hamas bernama Izzat al-Rishq menyebut serangan Israel yang menewaskan al-Arouri adalah “serangan pengecut”.
Al-Rishq mengklaim serangan seperti itu tidak akan bisa menghancurkan tekad dan keteguhan warga Palestina dalam perjuangan mereka.
“Serangan itu kembali membuktikan kegagalan musuh untuk mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata dia dikutip dari Sky News.
Lebanon laporkan serangan Israel
Lebanon membuat laporan darurat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) setelah pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri tewas karena serangan Israel.