Pemboman Israel yang Dilakukan di Beirut Membuktikan Israel Telah Gagal di Gaza Kata Menlu Iran
Pemboman Israel yang dilakukan di Beirut membuktikan Israel telah gagal di Gaza kata Menteri Luar Negeri Iran.
Penulis: Muhammad Barir
“Kami menganggap kejahatan ini … di jantung pinggiran selatan Beirut sebagai serangan serius terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanan, kedaulatan, dan perlawanannya,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada malam serangan itu, yang juga disertai dengan “kekerasan politik.”
Dan implikasi keamanan yang sangat penting” dan menandai “perkembangan berbahaya dalam perang antara musuh dan poros perlawanan.”
“Kami di Hizbullah menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan terjadi tanpa tanggapan dan hukuman… Tangan kami ada di pemicunya,” tambah pernyataan itu.
Serangan terhadap Beirut merupakan pelanggaran berat terhadap aturan keterlibatan, yang ditetapkan setelah perang tahun 2006, dan yang telah mengatur konflik antara Israel dan Hizbullah sejak saat itu.
Hizbullah telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa setiap serangan Israel di Beirut akan ditanggapi dengan serangan terhadap Tel Aviv.
Pada bulan Agustus tahun ini, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah secara khusus memperingatkan Israel tentang melakukan pembunuhan di Lebanon.
“Setiap upaya pembunuhan di Lebanon akan ditanggapi dengan sangat ketat… Hal ini akan berlaku baik pembunuhan tersebut menargetkan orang Lebanon, Palestina, Iran, atau siapa pun,” kata Nasrallah saat itu.
Sejak 8 Oktober, Hizbullah telah terlibat dalam operasi harian terhadap situs-situs Israel di perbatasan, yang dilakukan sebagai solidaritas terhadap perlawanan di Gaza.
Israel membalasnya dengan serangan tanpa pandang bulu terhadap desa-desa di Lebanon selatan.
Serangan itu terjadi satu hari sebelum Nasrallah dijadwalkan menyampaikan pidato memperingati pembunuhan Qassem Soleimani oleh AS pada tahun 2020.
Pemimpin perlawanan tersebut diperkirakan akan mengatasi situasi tersebut dalam pidatonya pada hari Rabu.
(Sumber: The Cradle)