Saleh Al-Arouri Dibunuh Israel, Hamas Blokir Pembicaraan soal Gencatan Senjata di Gaza
Hamas telah memblokir diskusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza pada hari Selasa (3/1/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hamas telah memblokir diskusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza pada hari Selasa (3/1/2024).
Mereka juga menunda kesepakatan penyanderaan dengan Israel.
“Hamas mengatakan kepada mediator tentang keputusannya untuk membekukan semua diskusi mengenai gencatan senjata di Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel,” kata sumber Palestina kepada Anadolu.
Hamas mengambil langkah tersebut setelah wakil ketua Hamas Saleh Al-Arouri dibunuh dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di Beirut, Lebanon.
Kabar kematian Saleh Al-Arouri juga dibenarkan oleh Hamas dan dua komandan sayap militernya, Brigade Al-Qassam.
Serangan drone Israel tersebut menyebabkan 6 orang tewas.
Hamas menganggap tindakan Israel tersebebut sebagai 'pembunuhan pengecut'.
Baca juga: Demo Warga Palestina, Kecam Pembunuhan Bos Hamas Saleh Al-Arouri
Menurutnya, apa yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina tidak akan mematahkan semangat Hamas untuk melanjutkan perlawanan kepada Israel.
“Ini membuktikan sekali lagi kegagalan musuh dalam mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera.
Sebagai informasi, Saleh Al-Arouri adalah adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Saleh Al-Arouri menjabat sebagai wakit kepala biro politik Hamas sejak Oktober 2017.
Meskipun lahir di kota Aroura, Tepi Barat, ia saat ini tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, al-Arouri mengambil peran sebagai juru bicara kelompok tersebut.
Pada bulan lalu, ia juga sempat mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Hamas tidak akan membahas kesepakatan pertukaran tawanan yang ditahan kelompok tersebut sebelum perang di Gaza berakhir.