Kondisi Ishikawa Jepang Pasca Gempa, Distribusi Bantuan Terkendala Akses, Warga Antre Beli Makanan
Meskipun pasokan bantuan telah tiba di balai kota dari luar prefektur, ada beberapa daerah yang tidak dapat dijangkau karena kurangnya tenaga.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasca gempa bumi magnitudo 7,6 yang mengguncang Ishikawa, Senin (1/1/2024) lalu pasokan bahan makanan untuk masyarakat terdampak terus berdatangan.
Namun distribusi bantuan terkendala akses jalan yang rusak.
Selain itu juga karena tidak ada cukup orang untuk mengangkut dan menyebarkan perbekalan bantuan tersebut ke masyarakat setempat.
"Akibat serangkaian gempa bumi, jalan-jalan di daerah tersebut tertutup lumpur, dan jalanan rusak. Akibatnya tak bisa dilalui dan pasokan bantuan sulit mencapai daerah bencana hingga saat ini," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Kakek Daishiro Selamat Setelah 48 Jam Tertimbun Reruntuhan Akibat Gempa di Ishikawa Jepang
Meskipun pasokan bantuan telah tiba di balai kota dari luar prefektur, ada beberapa daerah yang tidak dapat dijangkau karena kurangnya tenaga untuk mengangkut barang ke pangkalan setempat.
Sedikitnya 1.000 pasukan bela diri Jepang dan ratusan polisi telah dikerahkan untuk membantu penanganan bencana.
Permintaan sekitar 10.000 orang belum bisa dipenuhi hingga kini.
Puluhan tanah tertutup tak bisa dilewati bahkan sampai Kamis (4/1/2024) sore ada sedikitnya 6 ruas jalan yang masih diblokir tak bisa digunakan.
Pesawat dan transportasi jalanan masih tersendat hingga Kamis ini.
Namun kereta api termasuk Shinkansen telah pulih kembali sejak Rabu (3/1/2024) kemarin.
Jumlah air ledeng yang mati masih sekitar 10.000 rumah, pasokan listrik di sekitar 30.000 rumah tangga belum normal.
Menurut Kota Nanao, pasokan bantuan seperti air minum dan makanan dikirim ke balai kota dari luar prefektur.
Di sisi lain, kota ini tidak mempunyai cukup tenaga untuk mengangkut perbekalan tersebut ke berbagai lokasi, sehingga kota ini mencari orang untuk membantu mengangkutnya.
Baca juga: Ratusan WNI di Jepang yang Mengungsi Akibat Gempa Butuh Bantuan Logistik
Wali Kota Nanao, Chatani juga mengimbau kerja sama di media sosial, dan pada tanggal 3 Januari ada satu orang yang mengajukan diri sukarela untuk bekerjasama.