Reaksi Dunia atas Bom di Peringatan Kematian Komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani
Reaksi Hizbullah, Houthi, Irak, Malaysia, Rusia, Turki atas ledakan bom di peringatan kematian Komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini reaksi para pemimpin dunia atas ledakan bom di peringatan kematian Komandan Pasukan Quds Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Bom meledak di dekat makam Jenderal Qassem Soleimani pada Rabu (3/1/2024).
Dua ledakan dilaporkan menewaskan 103 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab dan belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut.
Inilah reaksi para pemimpin dunia terhadap ledakan bom di tenggara kota Kerman:
Baca juga: Bom Tewaskan 103 Orang di Kerman Iran, Pejabat Iran Tuding Israel dan AS di Belakang Pemboman Kerman
1. Iran
- Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei
Para pejabat Iran menyalahkan "serangan teroris".
"Musuh jahat dan kriminal bangsa Iran sekali lagi menciptakan bencana dan membunuh banyak orang tercinta di Kerman," kata Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
"Bencana ini akan mendapat respons yang keras, Insya Allah,"
- Presiden Iran, Ebrahim Raisi
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan tidak diragukan lagi bahwa para pelaku (menunjukkan) tindakan pengecut.
"(Mereka) akan segera diidentifikasi dan dihukum atas tindakan keji mereka terhadap pasukan keamanan dan penegak hukum yang kompeten," tegasnya.
"Musuh-musuh Iran harus tahu bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah mengganggu tekad kuat bangsa Iran," lanjutnya.
Baca juga: Ledakan Tewaskan 100 Orang di Iran saat Peringatan Meninggalnya Qassem Soleimani, Ayatollah: Kejam!
2. Hizbullah
Pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, Hassan Hasrallah mengatakan mereka yang memperingati kematian Jenderal Qassem Soleimani adalah "target" (serangan).
3. Houthi
Kelompok militan Houthi Yaman mengutuk pemboman kriminal pada peringatan kematian Jenderal Qassem Soleimani.
"Kejahatan keji ini merupakan perpanjangan dari semua kejahatan yang berupaya melemahkan Republik Islam," katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Timur Tengah Siaga I, Ledakan di Iran Bisa Picu Perang Meluas
4. Irak
Pemerintah Irak mengeluarkan pernyataan dan mengutuk ledakan tersebut.
Baghdad menggambarkan ledakan bom di Iran sebagai "serangan teroris di Kerman".
"Untuk menunjukkan solidaritas, pemerintah kami mendukung Iran, menyatakan dukungan bagi pemerintah Iran dan rakyatnya selama masa sulit ini," urai pemerintah Irak.
"Irak menyatakan kesediaannya untuk menawarkan berbagai bentuk bantuan, yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari tindakan kriminal pengecut ini," jelas pemerintah dalam sebuah pernyataan.
5. Malaysia
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyampaikan belasungkawa dan menyatakan solidaritas Malaysia terhadap Iran dan rakyatnya.
Anwar mengatakan Malaysia mengutuk keras serangan itu.
"Segala bentuk kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah," katanya.
Anwar juga mendesak agar dalang aksi kekerasan ini diadili.
Baca juga: Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan
6. Rusia
Presiden Vladimir Putin menyampaikan belasungkawanya kepada kepemimpinan Iran, kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan, mengutip pernyataan Kremlin.
Putin mengutuk terorisme dalam segala bentuknya di Iran.
7. Turki
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyampaikan belasungkawa dan mengutuk serangan tersebut.
"Kami sangat sedih atas serangan teroris keji yang dilakukan di provinsi Kerman, Iran," ujarnya dalam postingan di X.
"Semoga Tuhan mengampuni mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan tersebut, dan saya berharap mereka yang terluka segera pulih," urainya.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas dari Ledakan di Iran Bertambah Jadi 103 Orang, Ada 2 Dua Bom, Ulah Siapa?
8. Persatuan Bangsa-Bangsa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa atas mereka yang terbunuh.
Ia juga menyerukan agar para pelakunya dimintai pertanggungjawaban.
"Sekretaris Jenderal mengutuk keras serangan hari ini terhadap upacara peringatan di kota Kerman di Republik Islam Iran, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih banyak lagi," bunyi pernyataan juru bicaranya.
"Sekretaris Jenderal menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban," urai pernyataan itu.
"Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan masyarakat serta Pemerintah Republik Islam Iran. Dia berharap yang terluka segera pulih," papar isi pernyataan itu.
9. Amerika Serikat
Para pejabat Amerika Serikat (AS) menolak tuduhan bahwa Washington atau sekutunya, Israel, berada di balik ledakan mematikan di Iran.
Sebagaimana diketahui, Jenderal Qassem Soleimani terbunuh empat tahun lalu dalam serangan pesawat tak berawak AS.
"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun, dan anggapan sebaliknya adalah hal yang menggelikan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengenai ledakan hari Rabu (3/1/2024).
Baca juga: BREAKING NEWS Ledakan Guncang Iran di Dekat Makam Jenderal Soleimani, 20 Tewas, 50 Luka-luka
"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," tambahnya dalam konferensi pers harian.
Secara terpisah, Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby juga mengatakan AS tidak melihat indikasi Israel berada di balik ledakan tersebut.
"Kami menyampaikan simpati kami kepada para korban dan orang yang mereka cintai yang tewas dalam ledakan mengerikan ini," kata Miller.
10. Uni Eropa
Uni Eropa (UE) menuntut para pelaku ledakan kembar tersebut diadili dan mengutuk serangan tersebut.
"Uni Eropa mengutuk keras pemboman hari ini di kota Kerman di Iran. UE menyatakan solidaritasnya terhadap rakyat Iran," kata juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
"Tindakan teror ini telah menimbulkan korban jiwa dan cedera pada warga sipil," terang jubir UE.
"Pikiran kami sekarang tertuju pada para korban dan keluarga mereka. Pelaku harus bertanggung jawab." katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)