Saleh al-Arouri Tewas, Akankah Lebanon Berperang Total Melawan Israel? Pakar Ungkap Prediksinya
Akankah Hizbullah, Lebanon, dan Iran berperang total melawan Israel setelah pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri tewas?
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Yurika NendriNovianingsih
“Serangan itu tidak akan berlalu tanpa balasan dan hukuman,” kata Hizbullah dikutip dari Al-Akhbar.
Hizbullah juga menyebut Israel telah “melewati batas” karena melancarkan serangan di Lebanon.
Pada bulan Agustus lalu pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, mengatakan pembunuhan terhadap orang Lebanon, Palestina, Suriah, Iran, atau warga lainnya di wilayah Lebanon, akan mendapat reaksi keras.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin wilayah Lebanon menjadi tempat pembunuhan.
Menurut Hizbullah, serangan terbaru Israel itu adalah serangan terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanannya, kedaulatannya, dan perjuangannya.
Adapun korban tewas dalam serangan itu adalah tiga pemimpin Brigade al-Qassam bernama Saleh al-Arouri, dan Samir Fendi, kemudian ada empat anggota Hamas bernama Ahmed Hammoud, Mahmoud Zaki Shaheen, Muhammad Bashasha, dan Muhammad Al-Rayes.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Saleh al-Arouri, Pejabat Tinggi Hamas yang Terbunuh di Beirut
Pemerintah Lebanon murka
Lebanon membuat laporan darurat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) setelah pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri tewas karena serangan Israel.
Pj. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati murka dan mengecam serangan yang merenggut nyawa para gembong Hamas itu dan menyebutnya sebagai "kejahatan baru Israel".
Mikati juga mengklaim serangan itu adalah bagian dari upaya Israel untuk menyeret Lebanon ke dalam perang.
Dia telah meminta Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib untuk mengirimkan laporan kepada DK PBB yang isinya keluhan tentang serangan terbaru Israel itu.
Menurut pemerintah Lebanon, Israel telah melanggar kedaulatan Lebanon dan secara terang-terangan telah menargetkan Kota Beirut bagian selatan.
“Serangan ini adalah kejahatan baru Israel yang bertujuan untuk menyeret Lebanon ke dalam fase baru konfrontasi setelah setiap hari menyerang wilayah selatan, yang menyebabkan banyak korban tewas dan luka,” ujar Mikati dikutip dari Aawsat.
Baca juga: Gembong Hamas Saleh al-Arouri Dibunuh Israel, Lebanon Ngamuk dan Buat Laporan Darurat ke PBB
Dia meminta negara-negara di dunia untuk menekan Israel agar bersedia menghentikan serangannnya.
“Kami juga mewaspadai politik Israel yang ingin mengekspor kegagalannnya di Gaza ke perbatasan selatan guna menetapkan fakta-fakta baru dan aturan pertikaian,” ujarnya.
(Tribunnews/Febri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.