Polisi Israel Sulit Temukan Korban Kekerasan Seksual dalam Serangan Pejuang Hamas Tanggal 7 Oktober
Salah satu tuduhan yang dialamatkan kepada pejuang Hamas adalah tuduhan perkosaan pada tanggal 7 Oktober. Namun tuduhan itu tidak berdasar.
Penulis: Muhammad Barir
Adri mengatakan, meski ada dokumentasi jenazah yang diduga mengalami pelecehan seksual, penyidik terus mencari bukti tambahan yang memperkuat.
“Kami mencari lebih dari satu saksi. Untuk setiap adegan kami mencari dukungan atas apa yang terjadi di sana,” katanya.
Haaretz melaporkan pada bulan November bahwa kurangnya bukti forensik menyulitkan penyelidik untuk memahami sejauh mana kejadian pada tanggal 7 Oktober.
Laporan bulan November tersebut merinci bagaimana laporan yang tidak terverifikasi dan tidak akurat mengenai serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober menyebabkan publikasi cerita yang tampaknya palsu atau bohong.
Beberapa rincian di balik cerita-cerita ini, yang menggambarkan kekejaman yang konon dilakukan oleh pejuang Palestina, diberikan oleh pejabat dan tentara Israel.
Baca juga: Israel Belum Bisa Taklukkan Hamas tapi Yoav Galant Sudah Siapkan Rencana di Gaza Setelah Perang Usai
Setelah melakukan referensi silang terhadap beberapa tuduhan tersebut, Haaretz menemukan bahwa tuduhan tersebut tidak benar alias bohong.
Tentara Israel mengakui bahwa kesalahan dilakukan oleh setidaknya satu tentara yang menyampaikan salah satu cerita tersebut ke media.
Organisasi penyelamat Zaka, yang bekerja di lokasi serangan dan memberikan kesaksian kepada media, juga mengatakan beberapa anggotanya mungkin salah menafsirkan apa yang mereka lihat dan bahwa mereka bukan ahli patologi profesional.
(Sumber: Middle east eye, Haaretz)