IDF dalam Siaga Tinggi, Takut akan Pembalasan Hizbullah atas Tewasnya Bos Hamas Saleh Al-Arouri
Media Israel melaporkan saat ini tentara IDF sedang dalam keadaan siaga tinggi di perbatas dengan Lebanon karena takut akan pembalasan Hizbullah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Media Israel melaporkan saat ini tentara IDF sedang dalam keadaan siaga tinggi di perbatas dengan Lebanon karena takut akan pembalasan atas kematian bos Hamas Saleh Al-Arouri.
Media Israel Kan menyebutkan Israel harus secara terbuka mengakui bahwa Hizbullah telah mencapai prestasi dengan mengusir penduduk di utara dari pemukiman mereka.
Sementara itu, pengamat Israel menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi eskalasi jika resolusi politik tidak tercapai.
“Dilema yang ada saat ini adalah Hizbullah menegaskan bahwa respons yang diberikan masih bersifat awal, dan respons ini tampaknya melampaui batas-batas sektor ini, yang dibentuk di sepanjang perbatasan utara selama tiga bulan terakhir,” katanya, dikutip dari Al Mayadeen.
Setelah tanggapan tersebut, media Israel melaporkan bahwa Hizbullah memberikan berbagai tawaran untuk mengenai apa yang terjadi apabila ancaman meluas.
Sebelumnya, Hizbullah telah melakukan pembalasan awal di wilayah utara Palestina atas pembunuhan bos Hamas Sheikh Saleh Al-Arouri.
Mereka telah menembakkan rentetan 62 roket ke salah satu dari dua Pangkalan Kontrol Lalu Lintas Udara IDF.
Pangkalan udara tersebut adalah puncak tertinggi di wilayah pendudukan Palestina tahun '48 yang letaknya di puncak Gunung Jarmaq (Meron).
Hizbullah menganggap penargetan tersebut merupakan arti strategis.
Segingga memiliki potensi untuk menghambat operasi selanjutnya.
Pangkalan udara ini merupakan satu-satunya fasilitas yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengendalikan operasi udara menuju Suriah, Lebanon, Turki, dan Siprus, serta bagian utara cekungan Laut Mediterania timur.
Baca juga: Ini Balasan Hizbullah Atas Tewasnya Pimpinan Hamas Saleh al-Arouri
Tidak hanya itu, pangkalan ini bertindak sebagai pusat interferensi peperangan elektronik ke wilayah-wilayah di atas,
Pangkalan udara ini dikelola oleh sejumlah besar perwira dan tentara elit Israel.
Tewasnya Saleh Al-Arouri
Sebelumnya, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan senior Hamas tersebut tewas dalam serangan drone Israel di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut.
Kabar kematian senior tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Hamas dan dua komandan sayap militernya, Brigade Al-Qassam.
Hamas mengatakan tindakan Israel tersebut merupakan 'pembunuhan pengecut'.
Mereka juga menegaskan serangan terhadap warga Palestina tidak akan mematahkan semangat Hamas untuk melanjutkan perlawanan kepada Israel.
“Ini membuktikan sekali lagi kegagalan musuh dalam mencapai tujuan agresifnya di Jalur Gaza,” kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera.
Sebagai informasi, Saleh Al-Arouri merupakan wakil kepala biro politik Hamas dan salah satu pendiri sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam.
Al-Arouri menjabat sebagai wakil ketua pada bulan Oktober 2017.
Saleh Al-Arouri tinggal di pengasingan di Lebanon setelah menghabiskan 15 tahun di penjara Israel.
Al-Arouri memimpin delegasi Hamas selama pembicaraan rekonsiliasi dengan partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dikutip dari Al Arabiya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Hizbullah dan Saleh Al-Arouri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.