Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas, Hizbullah akan Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona

Hizbullah akan 'meledak' dan menuntut pembalasan yang akan memanaskan eskalasi yang sudah tinggi antara Lebanon dan Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas, Hizbullah akan Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona
tangkap layar/X
Pejabat senior di pasukan elite Radwan Hizbullah, Jawad Al Taweel semasa hidup dan puing kendaraan yang dia tumpangi sesudah dihantam rudal Israel di Lebanon Selatan. 

Petinggi Pasukan Elite Radwan Tewas: Hizbullah Bakal Meledak, Netanyahu Malah Datang ke Kiryat Shmona

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel di Lebanon pada Senin (8/1/2023) dilaporkan menewaskan seorang pejabat senior di pasukan elit Radwan Hizbullah.

Kantor berita Reuters melaporkan pejabat tersebut, Jawad Al Taweel terbunuh ketika sebuah rudal menghantam mobil yang dia tumpangi di Lebanon Selatan.

Baca juga: Ancaman Hizbullah Bukan Isapan Jempol, Keamanan Israel: 1.500 Roket Bakal Hantam Tel Aviv Tiap Hari

"Al-Taweel sedang bepergian dengan mobil bersama pejuang lain Hizbullah  di desa Majdal Selm di Lebanon selatan ketika dia diserang, kata sumber keamanan kepada Reuters.

“Ini adalah serangan yang sangat menyakitkan,” kata seorang sumber.

Sementara sumber lain menambahkan kalau Hizbullah akan 'meledak' dan menuntut pembalasan yang akan memanaskan eskalasi yang sudah tinggi antara Lebanon dan Israel.

“Keadaan akan panas sekarang,” kata sumber tersebut.

Baca juga: Kiryat Shmona Zona Merah, Walikota Perintahkan Pemukim Israel Mengungsi: Yakin Pembalasan Hizbullah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)

Netanyahu Kirim Pesan dari Kiryat Shemona

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, justru mengunjungi Kiryat Shmona, sebuah distrik di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon selatan, wilayah yang menjadi basis Hizbullah menembakkan roket ke Israel.

"Saya memilih untuk datang ke Kiryat Shmona pada hari kami dibom oleh tembakan anti-tank. Saya sangat menghargai layanan yang Anda berikan di sini untuk melindungi perbatasan utara kami dan mengirim pesan ke mereka (Hizbullah)," katanya.

Netanyahu menekankan keinginannya untuk memulangkan penduduk kota-kota Israel yang berdekatan dengan perbatasan dengan Lebanon.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan keamanan di utara, karena banyak dari Anda berasal dari wilayah tersebut, dan kami akan berupaya untuk memulangkan Anda keluarga ke rumah dengan selamat. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa kampanye skala besar,” kata Netanyahu.

Netanyahu juga mengunjungi Brigade Hiram ke-769 di perbatasan Israel utara dengan Lebanon selatan pada Senin (8/1/2024).

Baca juga: Baru Permulaan Balas Dendam, Hizbullah Luncurkan 62 Roket ke Pangkalan Udara Utama Israel di Utara

Pejabat senior di pasukan elite Radwan Hizbullah, Jawad Al Taweel semasa hidup dan puing kendaraan yang dia tumpangi sesudah dihantam rudal Israel di Lebanon Selatan.
Pejabat senior di pasukan elite Radwan Hizbullah, Jawad Al Taweel semasa hidup dan puing kendaraan yang dia tumpangi sesudah dihantam rudal Israel di Lebanon Selatan. (tangkap layar/X)

Kunjungan ini hanya terjadi beberapa jam setelah Komandan Brigade Radwan Hizbullah, Wissam Hassan Tawil, tewas dalam pemboman Israel yang menargetkan mobilnya pada hari ini.

"Mereka (Hizbullah) membuat kesalahan besar pada tahun 2006, dan mereka membuat kesalahan besar terhadap kami bahkan sampai sekarang," kata Netanyahu, Senin (8/1/2024), lapor Sky News.

Ia menggambarkan Israel sebagai laba-laba yang siap memangsa apa pun yang datang ke sarangnya, menyindir perhitungan Hizbullah yang dianggapnya kurang tepat karena menyerang Israel.

"Mereka mengira kami adalah jaring laba-laba yang lemah, dan tiba-tiba mereka melihat seekor laba-laba dan apa yang mampu dilakukannya," katanya, merujuk pada kesalahan perhitungan Hizbullah.

Sejak dimulainya eskalasi lintas batas, 181 orang telah terbunuh di Lebanon, termasuk 135 anggota partai tersebut, menurut penghitungan yang dikumpulkan oleh Agence France-Presse (AFP).

(oln/JN/AFP/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas