Putra Sulung Jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh Tewas Dirudal Israel: Selamat Tinggal yang Pahit
Putra sulung Jurnalis Al Jazeera, Wael Al-Dahdouh, Hamza Dahdouh, yang juga bekerja sebagai jurnalis tewas akibat serangan rudal Israel di Khan Younis
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
Wael al-Dahdouh berdiri di dekat kepala putranya, menghibur seluruh keluarganya saat mereka mencoba memahami kehilangan yang tiba-tiba itu.
Wajah Liputan Al Jazeera
Ketenangan dan kekuatannya membuat Wael al-Dahdoud lebih dari sekadar Kepala Biro Arab Al Jazeera di Gaza.
Dia adalah wajah dari liputan saluran tersebut mengenai perang Israel di Gaza dan simbol ketahanan masyarakat Gaza.
Ketika dia kehilangan istri, putra, putri, dan cucunya akibat serangan udara Israel pada akhir Oktober, dunia menyaksikan dengan terkejut saat dia berlari ke rumah sakit tempat jenazah keempat orang yang dicintainya dipindahkan.
Daftar jurnalis dan staf Al Jazeera yang kehilangan anggota keluarganya atau meninggal juga terus bertambah.
Pada bulan Desember, Anas al-Sharif kehilangan ayahnya akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah keluarganya di Jabalia.
Beberapa hari sebelumnya, pada tanggal 6 Desember, Moamen Al Sharafi, koresponden Al Jazeera Arab, membunuh 22 anggota keluarganya ketika serangan Israel menghantam rumah tempat mereka berlindung di kamp pengungsi Jabalia.
Pada akhir Oktober, insinyur penyiaran Mohamed Abu Al-Qumsan kehilangan 19 anggota keluarganya, termasuk ayah dan dua saudara perempuannya, dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi yang sama.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)