Bloomberg: Jerman Masuki Fase Resesi, Produksi Sektor Industri Turun 0,7 Persen
Produksi sektor industri Jerman turun 0,7 persen dari bulan Oktober, didorong oleh perlambatan output barang modal dan barang setengah jadi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas produksi sektor industri di Jerman turun selama enam bulan berturut-turut pada bulan November.
Menurut Bloomberg, kondisi ini kemungkinan mengindikasikan negara tersebut memasuki resesi pada kuartal terakhir tahun 2023, mengutip data dari Kantor Statistik Federal Jerman.
Produksi sektor industri Jerman turun 0,7 persen dari bulan Oktober, didorong oleh perlambatan output barang modal dan barang setengah jadi karena pabrik-pabrik Jerman kesulitan di tengah penurunan permintaan global, terutama dari Tiongkok, suku bunga tinggi, dan mahalnya energi, menurut angka tersebut.
“Data produksi bulan November yang mengecewakan dan penurunan ekspektasi bisnis baru-baru ini menunjukkan awal tahun yang sulit bagi industri," sebut ekonom Bloomberg dikutip Russia Today, Rabu, 10 Januari 2024.
"Kami mempertahankan pandangan dasar kami mengenai sedikit peningkatan PDB pada kuartal pertama tahun 2024, didorong oleh dinamika yang lebih tinggi di sektor jasa."
"Namun, terdapat risiko besar bahwa pelemahan industri yang lebih parah akan menyeret perekonomian kembali melemah pada kuartal pertama 2024,” tulis ekonom Bloomberg.
Para analis mengatakan bahwa negara dengan ekonomi terbesar di UE ini kemungkinan akan masuk ke dalam resesi pada akhir tahun lalu, karena mereka memperkirakan data yang akan dirilis pada 15 Januari ini akan menunjukkan kontraksi output industri kedua berturut-turut pada kuartal keempat tahun 2023.
Baca juga: Inggris di Ambang Jurang Resesi, Warga Keluhkan Harga Pangan yang Mahal
Angka produksi industri Jerman ini muncul sehari setelah sebuah laporan dirilis yang menunjukkan bahwa pesanan pabrik Jerman naik jauh lebih kecil dari perkiraan pada bulan November.
Pesanan hanya naik 0,3 persen, jauh di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan 1,1 persen.
Baca juga: Peringatan Ekonom Wall Street: Perang Hamas-Israel Bisa Datangkan Resesi dalam Waktu Dekat
Para analis mengatakan bahwa meskipun perekonomian Jerman berhasil mulai berkembang tahun ini, permasalahan industri dan anggaran yang terus berlanjut akan menghambat pemulihan kinerja tahunan negara tersebut yang paling lemah dalam satu generasi.
Sumber: Russia Today