Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Tragis 6 Tentara Israel, Kena Senjata Makan Tuan saat Akan Hancurkan Terowongan Hamas

Tentara Israel justru tewas karena bom yang mereka pasang sendiri di terowongan Hamas

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kisah Tragis 6 Tentara Israel, Kena Senjata Makan Tuan saat Akan Hancurkan Terowongan Hamas
IDF dan Yedioth Ahronoth
Terowongan Hamas yang digunakan sebagai tempat pembuatan bahan peledak. Enam tentara Israel tewas karena ledakan di terowongan Hamas, Senin, (9/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada hari Selasa, (9/1/2023), merilis hasil penyelidikan tentang ledakan di terowongan milik Hamas sehari sebelumnya.

Ledakan itu menewaskan enam anggota zeni tempur Israel dan melukai tentara lainnya.

Para tentara itu tewas setelah bom yang awalnya akan digunakan untuk menghancurkan terowongan Hamas di Bureij malah meledak terlalu cepat atau di luar skenario.

Menurut penyelidikan awal IDF, ledakan di terowongan Hamas itu disebabkan oleh tembakan tank.

Dikutip dari Times of Israel, awalnya satuan zeni sudah bersiap meledakkan terowongan itu menggunakan bom yang dipasang di terowongan.

Sialnya, setengah jam sebelum bom akan diledakkan, tank yang ditempatkan di dekat alat pemicu ledakan malah menembakkan peluru.

Peluru itu diarahkan ke sebuah gedung di dekat terowongan setelah tentara Israel mendeteksi adanya ancaman dalam bentuk pergerakan misterius.

BERITA REKOMENDASI

Hasil penyelidikan menyebutkan salah satu peluru mengenai tiang listrik dan mengaktifkan sistem pemicu ledakan.

Hal itu membuat bom-bom di yang telah dipasang di terowongan itu meledak dengan dahsyat.

Padahal, para anggota zeni Israel masih bekerja di dalam terowongan untuk mempersiapkan penghancuran.

Persoalan mengenai bagaiman tank menembak sistem peledak masih diselidiki oleh IDF.

Baca juga: Masuk Perangkap, 6 Tentara Israel Tewas dalam Ledakan di Terowongan Jebakan di Gaza

Enam korban tewas ialah Gavriel Bloom, 27, dari Beit Shemesh; Amit Moshe Shahar, 25, dari Ramat Yohanan; Denis Krokhmalov Veksler, 32, dari Beersheba; Ron Efrimi, 26, dari Hod Hasharon; Roi Avraham Maimon, 24, tenaga medis dari Afula; dan Akiva Yasinskiy, 35, dari Ramat Gan.

Beberapa tentara Israel lainnya terluka. Dilaporkan ada yang terluka parah.

Salah satu korban luka ialah Idan Amedi, penyanyi dan aktor Israel yang terkenal berkat penampilannya dalam acara televisi Fauda.

Dia diterbangkan ke rumah sakit setelah ledakan itu dan dilaporkan tidak dalam kondisi parah.

Ledakan itu terjadi di dekat pabrik roket Hamas. Kala itu sejumlah tentara Israel dan jurnalis melakukan melihat-lihat pabrik itu.

Seorang jurnalis kemudian melihat adanya ledakan besar hingga terlihat di udara dan memfotonya.

Ketika tentara Israel mulai mengantar para jurnalis keluar dari Gaza, terdengar ada pengiriman tenaga medis untuk menangani korban ledakan.

Melalui radio, komandan Israel mengumumkan adanya banyak korban dalam peristiwa itu.

Dikutip dari The Messenger, jurnalis Israel bernama Ron Ben Yishai turut menyaksikan ledakan.

Yishai menyebut terowongan Hamas itu mengeluarkan bau amonia dan bahan kimia peledak.

Kata dia, percikan api apa pun bisa memicu ledakan di dalamnya.

Baca juga: Analis Militer Ungkap Alasan Terowongan Hizbullah Jadi Ancaman Israel

“Dari ruang sebelah, tangga menuju ke bawah ke arah pabrik, tempat Hamas membuat bahan peledak untuk roket jarak jauhnya,” ujar Yishai setelah melihat terowongan itu.

“Brigadir itu menuruni tangga itu, dan kami mengikutinya. Bau kuat amonia dan bahan kimia lain menusuk hidung kami. Saya merasa mata saya terbakar.”

Yishai dan para jurnalis lainnya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam terowongan tempat pembuatan bahan peledak itu karena persoalan keamanan.

“Alasannya tidak hanya karena takut menghirup racun, tapi juga karena uapnya bisa meledak,” katanya menjelaskan.

“Percikan api apa pun bisa memicu ledakan, seperti yang terkadang terjadi.”

Yishai menyebut dia harus menggunakan masker pelindung dari gas. Jika tidak, dia tak akan mampu bertahan dari baru bahan kimia yang menenuhi terowongan itu,

Kata dia, pintu masuk terowongan itu terbuat dari benton yang diperkuat. Dia meyakini pintu itu bisa menahan serangan besar.

Dia menyebut IDF membawa para jurnalis untuk melihat terowongan itu agar mereka bisa punya gambaran tentang bahaya sistem produksi bahan peledak Hamas.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas