Tentara Israel Rusak Pusat Anak Penyandang Disabilitas di Tepi Barat, Tega Curi Makanan dan Pakaian
Pusat kesehatan untuk anak-anak penyandang disabilitas di Tepi Barat yang diduduki, dirusak oleh pasukan Israel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Masih dari Al Jazeera, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan gencatan senjata di Gaza adalah masalah hidup dan mati.
Sementara, Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali penolakannya terhadap gencatan senjata tersebut.
Israel mengklaim telah membunuh komandan unit drone selatan Hizbullah.
Hizbullah mengakui empat anggotanya tewas dalam serangan pada hari Selasa, tetapi menyangkal bahwa komandannya termasuk di antara mereka.
Serangan Israel melanda Gaza tengah dan selatan, dengan warga Palestina dilaporkan tewas di al-Zuwayda, al-Maghazi, dan Deir el-Balah.
Setidaknya 15 warga sipil tewas dalam serangan udara Israel di sebuah apartemen di sebelah barat kota Rafah.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melancarkan serangkaian serangan dan dijadikan sasaran dengan alat peledak dan tembakan oleh pejuang Palestina.
Militer AS mengatakan, pihaknya menembak jatuh drone dan rudal antikapal yang diluncurkan oleh Houthi Yaman di atas Laut Merah.
Israel mengirimkan para ahli hukum terkemuka, termasuk seorang penyintas Holocaust, ke sidang di Pengadilan Dunia untuk melawan tuduhan bahwa mereka melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Lebanon siap mengadakan pembicaraan untuk stabilitas jangka panjang di perbatasannya dengan Israel, kata Perdana Menteri sementara Najib Mikati.
Setidaknya 23.210 orang telah tewas dan lebih dari 59.100 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)