Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Pejuang Houthi Tewas dan 6 Lainnya Luka-luka dalam 73 Serangan Udara AS dan Inggris di Yaman

5 Pejuang Houthi dilaporkan tewas dan 6 orang lainnya luka-luka dalam 73 serangan udara AS dan Inggris di Yaman kata Houthi.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in 5 Pejuang Houthi Tewas dan 6 Lainnya Luka-luka dalam 73 Serangan Udara AS dan Inggris di Yaman
Mehr News
Pejabat Houthi mengumumkan adanya serangan AS dan Inggris ke Yaman, Jumat, (12/1/2024). 

5 Pejuang Houthi Tewas dan 6 Lainnya Luka-luka dalam 73 Serangan Udara AS dan Inggris di Yaman

TRIBUNNEWS.COM- 5 Pejuang Houthi dilaporkan tewas dan 6 orang lainnya luka-luka dalam 73 serangan udara AS dan Inggris di Yaman kata Houthi.

Dalam 73 serangan AS dan Inggris di Yaman, 5 pejuang Houthi tewas, kata kelompok tersebut. 6 lainnya terluka dalam serangan AS dan Inggris, kata Yahya Saree, juru bicara militer kelompok tersebut.

Kelompok Houthi Yaman mengumumkan pada hari Jumat bahwa pasukan AS dan Inggris melancarkan 73 serangan di Yaman, menewaskan lima pejuangnya.

Dalam sebuah pernyataan, Yahya Saree juru bicara militer kelompok tersebut mengatakan “Amerika-Inggris, dalam konteks dukungannya terhadap kelanjutan kejahatan Israel di Gaza, melancarkan agresi brutal terhadap Yaman dengan 73 serangan.”

Saree mengatakan serangan itu menargetkan ibu kota Sanaa dan gubernuran Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada.

Baca juga: Rusia Meminta Diadakannya Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB atas Serangan AS-Inggris Terhadap Yaman

Serangan-serangan ini menyebabkan kematian lima pejuang Houthi dan melukai enam lainnya, tambah juru bicara tersebut.

Berita Rekomendasi

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan rudal terhadap sasaran Houthi di Yaman pada Kamis malam.

Serangan tersebut menargetkan beberapa situs Houthi di kota-kota Yaman yang dikuasai oleh kelompok yang didukung Iran dan menyusul serangkaian serangan Houthi di Laut Merah terhadap kapal-kapal yang menuju Israel.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ia memerintahkan serangan tersebut “sebagai tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal maritim internasional di Laut Merah.”

Houthi Tidak akan Menghentikan Serang Kapal-kapal Israel

Agresi AS dan Inggris tidak akan menghentikan kita untuk menargetkan kapal-kapal Israel kata Houthi.

Tidak ada pembenaran atas serangan, karena tidak ada ancaman terhadap navigasi internasional di Laut Merah atau Laut Arab, kata juru bicara Houthi.

Dalam serangan semalam, Yaman menjadi sasaran agresi terang-terangan Amerika-Inggris, kata juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam pada hari Jumat, menekankan bahwa meskipun terjadi serangan, kelompok tersebut akan terus menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kelompok tersebut mengatakan: “Republik Yaman menjadi sasaran agresi Amerika-Inggris secara terang-terangan untuk melindungi Israel dan menghentikan operasi Yaman dalam mendukung Gaza.”

AS dan Inggris melakukan “kebodohan dengan agresi berbahaya ini,” katanya.

Juru bicara kelompok tersebut menekankan bahwa hal ini tidak akan menghalangi Yaman untuk mendukung Palestina dan Gaza.

Kelompok tersebut menegaskan bahwa sama sekali tidak ada pembenaran atas agresi terhadap Yaman, karena tidak ada ancaman terhadap navigasi internasional di Laut Merah atau Laut Arab.

Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi kelompok tersebut, mengatakan: “Serangan Amerika-Inggris adalah tindakan biadab, teroris, dan agresi yang disengaja dan tidak dapat dibenarkan yang mencerminkan psikologi brutal.”

Pemimpin Houthi menekankan bahwa serangan ini menegaskan sekali lagi bahwa mereka (AS dan Inggris) adalah pihak yang mengarahkan agresi terhadap Gaza sama seperti mereka mengarahkan agresi terhadap Yaman.

Dia menyatakan bahwa kedua negara “melindungi terorisme Israel karena mereka sendiri mewakili terorisme.”

Kantor berita Saba, yang berafiliasi dengan Houthi, melaporkan bahwa pesawat AS dan Inggris melakukan serangan udara di provinsi Sanaa dan Al Hudaydah, Sa'ada, dan Dhamar.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan bahwa siapa pun yang mengambil risiko melakukan tindakan militer terhadap negaranya akan membayar akibatnya, dan menekankan bahwa setiap agresi Amerika tidak akan pernah dibiarkan begitu saja.”

(Sumber: Saba ye, Anadolu Ajansi, DW)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas