Perintah Resmi Joe Biden kepada Militer AS untuk Menyerang Yaman, Begini Pernyataan Lengkapnya
Perintah resmi dari Presiden Ameriak Serikat, Joe Biden kepada militer Amerika Serikat untuk menyerang Yaman pada Kamis (11/1/2024).
Penulis: Muhammad Barir
Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri
AS dan Inggris menargetkan lebih dari selusin tempat-tempat Houthi pada hari sebelumnya
Arab Saudi mengatakan pada Jumat pagi bahwa mereka sangat prihatin dengan operasi militer yang terjadi di wilayah Laut Merah dan serangan udara di beberapa lokasi di Yaman.
“Sementara Kerajaan menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Laut Merah, di mana kebebasan navigasi merupakan tuntutan internasional [dan] kepentingan seluruh dunia, [Arab Saudi] menyerukan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik ringan. peristiwa yang disaksikan wilayah ini,” demikian bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency.
Pernyataan itu muncul tak lama setelah AS dan Inggris mengumumkan bahwa mereka telah menyerang lebih dari selusin sasaran yang digunakan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Houthi telah melakukan 27 serangan terhadap pelayaran internasional sejak 19 November di Laut Merah, menurut militer AS.
Washington dan sejumlah negara sebelumnya telah memperingatkan kelompok tersebut untuk menghentikan serangannya atau menghadapi konsekuensinya.
Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri setelah serangan udara di Yaman.
Arab Saudi menyerukan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi sehubungan dengan serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi di Yaman, kata kementerian luar negeri kerajaan Arab Saudi pada hari Jumat.
Arab Saudi, yang dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam perundingan damai dengan kelompok Houthi di Yaman, memantau dengan cermat situasi tersebut dengan keprihatinan yang besar, kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Kerajaan menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Laut Merah, karena kebebasan navigasi di dalamnya merupakan tuntutan internasional,” tambah kementerian.
Gerakan Houthi, sebuah kelompok yang bersekutu dengan Iran dan menguasai sebagian besar Yaman setelah hampir satu dekade berperang melawan koalisi yang didukung Barat dan dipimpin Saudi, telah muncul sebagai pendukung kuat kelompok Islam Palestina Hamas dalam perangnya melawan Israel.
Kelompok ini telah menyerang kapal-kapal komersial yang dikatakan terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel.
Kepala perunding Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan kelompok tersebut terhadap kapal komersial di Laut Merah tidak mengancam perundingan damai dengan Arab Saudi.
(Sumber: The New York Times, Al Jazeera, alarabiya)