Biasanya Menyerang, Tentara Israel Kini Diajari Bertahan: Gali Lubang Berdiam di Perbatasan Lebanon
Israel harus mengambil langkah berbeda menghadapi Hizbullah. Jika biasanya mereka menyerang, kini mereka harus bertahan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ada pernyataan serupa dari para pemimpin Hizbullah.
Sampai kapan ketegangan yang tidak mengenakkan ini bisa berlangsung masih belum jelas.
Pertukaran tembakan rudal anti-tank, mortir, serangan udara, dan tembakan senapan mesin telah mencapai tingkat yang, di lain waktu, mungkin akan memicu respons yang jauh lebih besar dari kedua belah pihak.
Sekitar 140 pejuang dari milisi Hizbullah, serta setidaknya 25 warga sipil Lebanon telah terbunuh serta setidaknya sembilan tentara Israel dan seorang warga sipil, dan intensitasnya meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Roket Kornet
Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan telah dievakuasi, dengan lebih dari 96.000 warga Israel kini berada di akomodasi sementara dan banyak lahan pertanian di sepanjang perbatasan utara dirawat secara tidak teratur oleh para pekerja yang datang pada siang hari.
Jalan-jalan menuju perbatasan sebagian besar sepi, dan pasukan di pos-pos pemeriksaan memeriksa kendaraan-kendaraan yang melaju ke utara dan jalan-jalan yang ditandai dengan jejak kendaraan lapis baja berat.
Baca juga: Sibuk Hancurkan Gaza, Agrikultur Israel Morat-marit, Hasil Panen Yordania Banjiri Pasar
Hanita, sebuah kibbutz (pemukiman) yang didirikan pada tahun 1938 di bawah mandat Inggris, dengan populasi sekitar 700 orang, adalah komunitas rumah-rumah cantik di kawasan hutan dalam jarak beberapa ratus meter dari perbatasan dengan Lebanon.
Atap salah satu rumah dihancurkan oleh mortir dan, selain tentara dan kucing rumah tangga yang ditinggalkan pemiliknya, sebagian besar rumah kini kosong.
Baca juga: Terusir dari Tanah Pendudukan, Pemukim Utara Israel Tak Bisa Segera Kembali ke Rumah Mereka
Di dekat perbatasan itu sendiri, semburan senapan mesin atau mortir sesekali terdengar secara teratur dan sesekali tanda-tanda kerusakan pada rumah-rumah akibat roket atau mortir Hizbullah dapat terlihat.
“Kami telah melakukan banyak tindakan dengan Hizbullah. Mereka menembaki kami hampir setiap hari di sekitar kawasan ini,” kata seorang perwira senior, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada wartawan.
Baca juga: Hizbullah Rilis Video Roket Anti-Tank Hantam Tentara IDF, Pemukim Israel di Perbatasan Frustasi
Perwira lain mengatakan pejuang Hizbullah telah menembakkan sedikitnya 800 rudal Kornet, rudal anti tank berpemandu kawat ke posisi Israel sejak awal perang, serta serangan pesawat tak berawak seperti yang menghantam pos komando militer pada Selasa.
Sementara itu, pasukan Israel secara teratur menyerang posisi Hizbullah dengan serangan udara dan artileri dan, minggu ini, seorang komandan senior pasukan elit Radwan terbunuh, meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab.
Namun untuk saat ini, tentara Israel yang berjaga di utara mengatakan perintah mereka adalah menembak hanya jika mereka merasakan adanya ancaman langsung.
“Saya menahan diri karena saya memahami situasinya dan kami di sini sampai pemerintah mengatakan sebaliknya,” kata petugas itu.
“Ya, ini sulit tetapi kami mampu mengatasinya,” katanya.
(oln/Memo/reuters)