NATO Terbelah, Tiga Negara Pentolan Ogah Ikut Aksi AS-Inggris Gempur Yaman Buat Hentikan Houthi
Sikap tiga negara NATO makin menyoroti perpecahan di blok Barat mengenai cara aliansi tersebut menangani kelompok Houthi.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Perancis telah memfokuskan sebagian besar diplomasinya dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari eskalasi dan front pertempuran besar di Lebanon.
Meski tak ikut aksi AS, Prancis mengindikasikan dukungan diam-diam terhadap tindakan AS.
Indikasi itu terlihat saat Kementerian Luar Negeri Perancis mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kalau Houthi bertanggung jawab atas eskalasi tersebut.
Namun, seorang diplomat yang mengetahui posisi Prancis mengatakan Paris tidak percaya serangan itu dianggap sah untuk membela diri.
Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robes mengatakan Madrid tidak ikut aksi militer di Laut Merah karena ingin mendorong perdamaian di kawasan.
“Setiap negara harus memberikan penjelasan atas tindakannya. Spanyol akan selalu berkomitmen terhadap perdamaian dan dialog,” katanya kepada wartawan di Madrid.
Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menegaskan keengganannya untuk menargetkan kelompok Houthi.
Berbicara kepada Reuters Crosetto menilai agresi Houthi harus dihentikan tanpa memicu perang baru di wilayah tersebut.
Baca juga: Disebut Houthi Iblis, AS Kembali Gempur Yaman, Rudal Tomahawk Hajar Pangkalan Udara Al-Dailami
Ogah-ogahan Sejak Awal
Perbedaan pendapat di negara-negara Barat mengenai cara mengatasi ancaman Houthi sudah muncul bulan lalu ketika Amerika Serikat dan sejumlah sekutunya meluncurkan “Operasi Penjaga Kemakmuran” untuk melindungi kapal-kapal sipil di jalur pelayaran Laut Merah yang sibuk.
Baca juga: Aliansi Rapuh AS di Laut Merah, Anggota NATO Ogah-ogahan Diajak Perang Lawan Houthi Yaman
Italia, Spanyol dan Perancis tidak ikut serta dalam misi tersebut, karena tidak mau menempatkan kapal angkatan laut mereka di bawah komando AS.
Ketiganya telah berpartisipasi dalam operasi anti-pembajakan Uni Eropa di lepas pantai Tanduk Afrika, dan Menteri Pertahanan Spanyol mengatakan pada hari Jumat bahwa Uni Eropa mungkin akan segera memutuskan inisiatif baru.
“UE dapat memutuskan… dalam waktu beberapa hari bahwa harus ada misi (angkatan laut). Kami belum mengetahui sejauh mana misi tersebut disetujui, namun sementara itu, posisi Spanyol di luar rasa tanggung jawab dan komitmen terhadap perdamaian adalah tidak melakukan intervensi di Laut Merah,” ujarnya.
(oln/rtrs/memo/*)