Israel Sahkan Perubahan Anggaran Negara Tahun 2024, Alokasikan 15 Miliar Dolar AS untuk Perang
Beberapa rencana pemotongan anggaran kesehatan dan keamanan dalam negeri dibatalkan untuk memastikan lolosnya anggaran.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Kabinet Israel resmi mengesahkan anggaran negara untuk tahun 2024 dengan sejumlah perubahan saat perang melawan kelompok militan Palestina Hamas terus berlanjut.
Perubahan anggaran tersebut mencakup tambahan sebesar 55 miliar shekel atau sekitar 15 miliar dolar AS yang akan dialokasikan untuk perang.
Kementerian Keuangan Israel mengatakan anggaran yang diubah akan mencakup lebih banyak uang untuk pertahanan dan kompensasi bagi mereka yang terkena dampak konflik, serta alokasi yang lebih tinggi untuk layanan kesehatan, polisi, kesejahteraan dan pendidikan.
“Kami mengubah prioritas sehingga setiap pasukan cadangan dan setiap pejuang serta keluarganya mengetahui bahwa ada pemerintah yang mendukungnya dan sepenuhnya menjaganya,” ujar Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel setelah pemungutan suara.
Baca juga: Pernyataan Iran Terkait Pemboman Markas Mata-mata Israel di Erbil Irak, Lokasi di Dekat Konsulat AS
Persetujuan tersebut muncul setelah lebih dari 24 jam perdebatan di mana pemungutan suara ditunda oleh para menteri yang tidak puas dengan tingkat pemotongan anggaran di beberapa kementerian yang dimaksudkan untuk mengimbangi pengeluaran perang tambahan.
Pada akhirnya, beberapa rencana pemotongan anggaran kesehatan dan keamanan dalam negeri dibatalkan untuk memastikan lolosnya anggaran.
Secara keseluruhan, total pengeluaran pada tahun 2024 akan mencapai 582 miliar shekel, naik sekitar 70 miliar dari anggaran awalnya dan setelah dilakukan pengurangan sebesar 20 miliar shekel. Kementerian memproyeksikan defisit anggaran sebesar 6,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini.
Israel tahun lalu menyetujui anggaran dua tahun untuk tahun 2023 dan 2024, namun perang Gaza telah mengguncang keuangan pemerintah, sehingga memerlukan perubahan anggaran dan pengeluaran tambahan.
Menentang Perubahan Anggaran
Para menteri dari Persatuan Nasional, sebuah partai kecil berhaluan tengah yang dipimpin oleh saingan politik utama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru memberikan suara menentang anggaran tersebut sejak adanya tuntutan untuk perampingan kementerian pemerintah dan pembekuan anggota parlemen.
Partai yang dipimpin oleh Benny Gantz juga menyuarakan kekecewaannya karena dana koalisi tidak dikurangi lagi, dan mengatakan masih ada waktu untuk menunjukkan “tanggung jawab nasional” sebelum anggaran tersebut sepenuhnya disetujui oleh parlemen.
Banyak pihak menilai anggaran tersebut lebih bermuatan politis, khususnya atas pembayaran yang disetujui Netanyahu berdasarkan perjanjian koalisi tahun 2022 dengan Smotrich dan para pemimpin partai keagamaan lainnya.
Perjanjian tersebut bertujuan untuk menyisihkan 8 miliar shekel untuk partai ultra-Ortodoks dan sayap kanan pada tahun 2024. Menurut rancangan anggaran, hanya 2,5 miliar shekel dari jumlah tersebut yang akan dipotong, meskipun ada kebutuhan dana perang.
Persetujuan anggaran juga kemungkinan akan mengecewakan Bank of Israel, yang telah mendesak pemerintah untuk memotong lebih banyak pengeluaran dan menaikkan pajak untuk mencegah pembengkakan defisit.
Dalam anggaran, akan ada beberapa kenaikan pajak pada tahun ini untuk rokok dan produk tembakau serta keuntungan bank.