Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populasi di China Merosot 2 Tahun Berturut-turut, Tahun 2023 jadi Rekor Paling Rendah

Biro Statistik Nasional China mencatat penurunan populasi di tahun 2023 selama dua tahun berturut-turut. Di tahun 2023 menjadi penurunan yang terendah

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Populasi di China Merosot 2 Tahun Berturut-turut, Tahun 2023 jadi Rekor Paling Rendah
Pedro PARDO / AFP
Seorang balita berjalan bersama dua orang dewasa di sebuah jalan di Beijing pada 17 Januari 2024. Penurunan populasi China meningkat pesat pada tahun 2023, menurut data resmi pada 17 Januari 2024, memperpanjang penurunan populasi setelah lebih dari enam dekade mengalami pertumbuhan seiring negara tersebut berjuang melawan krisis yang akan datang, krisis demografi. 

"Seperti yang telah kita amati berulang kali di negara-negara dengan tingkat kesuburan rendah, penurunan kesuburan seringkali sangat sulit untuk diperbaiki," ucap Yun Zhou.

Menurut perkiraan PBB, India melampaui Tiongkok sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia pada tahun lalu.

Sehingga memicu lebih banyak perdebatan mengenai manfaat merelokasi beberapa rantai pasokan yang berbasis di Tiongkok ke pasar lain, terutama ketika ketegangan geopolitik meningkat antara Beijing dan Washington.

Dalam jangka panjang, para ahli PBB memperkirakan populasi Tiongkok akan menyusut sebesar 109 juta pada tahun 2050, lebih dari tiga kali lipat penurunan dari perkiraan mereka sebelumnya pada 2019.

Populasi Tiongkok berusia 60 tahun ke atas mencapai 296,97 juta pada 2023, sekitar 21,1 persen dari total penduduknya, naik dari 280,04 juta pada 2022.

Permasalahan Uang Pensiun

Populasi di China 2-14-715062356-21
Seorang wanita mendorong seorang pria berkursi roda di jalan di Beijing pada 17 Januari 2024. Penurunan populasi Tiongkok meningkat pesat pada tahun 2023, menurut data resmi pada 17 Januari 2024, memperpanjang penurunan populasi setelah lebih dari enam dekade mengalami pertumbuhan seiring dengan perjuangan negara tersebut krisis demografi yang mengancam.

Baca juga: Populasi Hong Kong Naik Jadi 7,5 Juta Mendekati Level pada 2019

Populasi usia pensiun di negara ini, yakni berusia 60 tahun ke atas, diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 400 juta pada 2035 – lebih banyak dari seluruh populasi Amerika Serikat – dari sekitar 280 juta orang saat ini.

Dikutip dari Reuters, Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dikelola negara memperkirakan sistem pensiun akan kehabisan uang pada 2035.

Berita Rekomendasi

Zhu Guoping, seorang petani berusia 57 tahun di barat laut Provinsi Gansu, mengatakan pendapatan tahunannya sekitar 20.000 yuan atau sekitar Rp43.468.000.

Hal ini membuat keluarganya hanya memiliki sedikit tabungan.

Dia akan menerima pensiun bulanan sebesar 160 yuan setelah dia berusia 60 tahun, atau setara Rp347 ribu.

"Uangnya jelas tidak cukup," kata Zhu.

"Mungkin anak-anak kita bisa memberi kita dukungan di masa depan," lanjutnya.

Tingginya biaya penitipan anak dan pendidikan membuat banyak pasangan di Tiongkok enggan memiliki anak.

Baca juga: Jepang: Populasi Merosot, Jumlah Migran Meningkat Drastis

Sementara, ketidakpastian pasar kerja membuat perempuan enggan berhenti berkarier.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas