Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Lipa Prihatin dengan Perang Israel-Hamas, Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Dua Lipa mengaku prihatin dengan perang Israel dan kelompok militan Hamas Palestina, wanita itu pun menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Dua Lipa Prihatin dengan Perang Israel-Hamas, Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Michael TRAN / AFP
Penyanyi-penulis lagu Inggris Dua Lipa menghadiri Gala Museum Akademi Tahunan ke-3 di Academy Museum of Motion Pictures di Los Angeles, 3 Desember 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi sekaligus penulis lagu kenamaan asal Inggris, Dua Lipa mengaku prihatin dengan perang Israel dan kelompok militan Hamas Palestina, wanita itu pun menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Dalam sebuah wawancara terbaru saat membahas karya terbarunya 'Future Nostalgia', dengan Rolling Stone, Dua Lipa memanfaatkan kesempatan itu dengan menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil sikap.

"Saya pikir itu adalah apa yang orang-orang inginkan dari bintang pop mereka," ucap Dua Lupa, dikutip dari Euronews.

"Mereka tidak ingin Anda berpolitik," lanjutnya.

Menurut wanita itu, keberadaannya bersifat politis.

"Fakta bahwa saya tinggal di London karena orang tua saya pergi dari perang," kata penyanyi yang lahir dari orang tua Albania di London.

"Saya turut prihatin terhadap orang-orang yang harus meninggalkan rumah mereka," tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Dari pengalamannya, saat berada di Kosovo, ia memahami apa dampak perang.

"Tidak ada seorang pun yang benar-benar ingin meninggalkan rumahnya.," ucapnya.

"Mereka melakukannya demi perlindungan, untuk menyelamatkan keluarga mereka, untuk menjaga orang-orang di sekitar mereka, hal-hal semacam itu, demi kehidupan yang lebih baik. Jadi saya merasa dekat dengannya," bebernya.

Baca juga: Mia Khalifa Komentari Serangan Hamas ke Israel, Berujung Pembatalan Kontrak Pekerjaan

Dua Lipa juga menjelaskan bahwa dia percaya, menjadi seorang musisi dan mengunggah isu-isu seperti itu tidaklah cukup berdampak.

Meski demikian, Dua Lipa berharap dengan menunjukkan solidaritas dapat membuat perbedaan, dikutip dari Jerusalem Post.


"Perasaan saya terhadap para pengungsi sangat nyata dan mentah, dan ini adalah topik yang sulit untuk dibicarakan karena sangat memecah belah," tambahnya.

"Saya merasa sangat kasihan atas setiap nyawa yang hilang di Israel dan apa yang terjadi pada 7 Oktober,"; katanya.

"Saat ini, yang harus kita lihat adalah berapa banyak nyawa yang hilang di Gaza, warga sipil tak berdosa, dan nyawa yang hilang," katanya.

"Tidak cukup banyak pemimpin dunia yang mengambil sikap dan berbicara tentang krisis kemanusiaan yang sedang terjadi, gencatan senjata kemanusiaan yang harus terjadi," kata Lipa lebih lanjut kepada Rolling Stone.

Lipa sebelumnya bergabung dengan orang-orang seperti Jessica Chastain, Michael Stipe, dan Cate Blanchett dalam menandatangani surat terbuka kepada Presiden AS Joe Biden yang menyerukan gencatan senjata dan "diakhirinya pemboman di Gaza dan pembebasan sandera secara aman".

Hadapi tuduhan antisemitisme

Wawancara tersebut juga membahas insiden tahun 2021 di mana dia dan selebriti lainnya menghadapi tuduhan antisemitisme karena mendukung pembebasan Palestina.

Saat itu, dia menulis di halaman Instagram-nya bahwa dia berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang tertindas dan juga menyampaikan bahwa dia menolak segala bentuk rasisme.

"Saya merasa ketika saya ingin berbicara tentang sesuatu, saya berharap orang-orang akan melihatnya apa adanya dan tidak ada niat jahat," tambahnya.

Dua Lipa juga berbagi bahwa keputusannya untuk berbicara tentang isu-isu kontroversial mungkin mengejutkan beberapa kritikus, karena mereka "tidak ingin Anda menjadi pintar".

"Saya pikir itu adalah apa yang orang-orang inginkan dari bintang pop mereka. Mereka tidak ingin Anda berpolitik," katanya.

Di bagian lain wawancara, Lipa berbagi bahwa albumnya yang akan datang bernuansa pop-psikedelik dan terinspirasi oleh Primal Scream dan Massive Attack.

"Rekor ini terasa lebih mentah. Saya ingin menangkap esensi masa muda dan kebebasan serta bersenang-senang dan membiarkan segala sesuatunya terjadi, baik atau buruk. Anda tidak dapat mengubahnya. Anda hanya perlu menerima apa pun yang terjadi dalam hidup Anda," kata Lipa kepada Rolling Stone.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas