Nyaris Sendirian di Laut Merah, AS Tak Bisa Diandalkan Lindungi Perdagangan Maritim Internasional
AS dinilai tak bisa diandalkan melindungi perdagangan maritim global dari serangan Houthi Yaman melawan AS, Inggris, dan Israel di Laut Merah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Saree menambahkan, setiap agresi baru dari AS dan Inggris “tidak akan berjalan tanpa pembalasan dan hukuman.”
Menyusul agresi Amerika-Inggris yang berulang kali di Yaman, Dewan Politik Tertinggi Yaman di pemerintahan Sanaa menyatakan bahwa sekarang "semua kepentingan Amerika dan Inggris telah menjadi sasaran sah Angkatan Bersenjata Yaman."
Kementerian Luar Negeri Yaman pada hari Selasa meminta perusahaan pelayaran maritim untuk melanjutkan operasi mereka di Laut Merah “selama mereka tidak menuju ke negara Zionis.”
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi yang menargetkan kapal-kapal di Laut Merah hanya “terbatas pada kapal-kapal milik musuh Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki.”
Selain itu, menurut laporan Bloomberg, pembelaan Yaman terhadap Palestina dengan memblokir Laut Merah menyebabkan kenaikan harga spot pengiriman peti kemas sebesar 173 persen yang disebabkan oleh gangguan yang disebabkan oleh aksi milisi perlawanan Yaman di Laut Merah.
Data Freightos.com menunjukkan tarif spot untuk pengiriman kontainer berukuran 40 kaki dari Asia ke Eropa utara melampaui $4.000 pada pertengahan bulan Desember, sehingga memicu kekhawatiran di seluruh industri.
Freightos melaporkan pada Rabu bahwa biaya pengiriman dari Asia ke Mediterania melonjak menjadi $5.175, dengan operator mengisyaratkan harga naik melebihi $6.000 untuk rute ini mulai pertengahan Januari.
Pada saat yang sama, tarif dari Asia hingga Pantai Timur Amerika Utara mengalami lonjakan sebesar 55%, mencapai $3.900 untuk kontainer berukuran 40 kaki.
(oln/almydn/blmbrg/*)