Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Ngamuk, Bersumpah Balas Serangan Israel Usai Petinggi IRGC Tewas Dirudal

Serangan Israel telah menewaskan seorang pejabat senior intelijen IRGC di Suriah dan asistennya.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Iran Ngamuk, Bersumpah Balas Serangan Israel Usai Petinggi IRGC Tewas Dirudal
AFP/BAY ISMOYO
Presiden Iran Ebrahim Raisi. Serangan Israel telah menewaskan seorang pejabat senior intelijen IRGC di Suriah dan asistennya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah akan melancarkan serangan balasan ke Israel setelah sejumlah anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) dilaporkan tewas akibat serangan rudal Israel di Damaskus, Suriah.

“Republik Islam tidak akan membiarkan kejahatan rezim Zionis tidak terjawab,” jelas Raisi dalam sebuah pernyataan, kata lembaga penyiaran negara IRIB.

Pernyataan tersebut dilontarkan Presiden Raisi usai Korps IRGC yang merupakan kekuatan militer alternatif tentara Iran mengonfirmasi bahwa mereka kehilangan lima anggota dalam serangan yang dilakukan oleh Israel.

“Penasihat militer, dan kepala unit informasi IRGC tewas dalam serangan jet tempur udara yang dilakukan Israel di lingkungan Mazzeh Suriah pada Sabtu kemarin (20/1/2024),” ujar laporan Media pemerintah Suriah SANA.

Baca juga: Iran dan Pakistan Berhenti Saling Gempur, Sepakat Berantas Teroris Bersama

Sementara itu sebuah sumber informasi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan Israel telah menewaskan seorang pejabat senior intelijen IRGC di Suriah dan asistennya yang saat itu tengah berada di dalam gedung tersebut.

Sampai saat ini belum ada komentar dari Israel terkait serangan tersebut. Namun juru Bicara Kementerian Luar Negeri iran Nasser Kanaani mengatakan serangan tersebut merupakan upaya nekat Israel untuk menciptakan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Berita Rekomendasi

Permusuhan antara Israel dan Iran meruncing sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia melakukan segala upaya untuk menyerang Iran lantaran Iran menjadi salah satu dalang yang membantu serangan Hamas.

Tak hanya itu Israel sebelumnya secara terbuka menuduh Iran telah membantu Hamas dengan uang, pelatihan dan senjata, pengetahuan teknologi, serta intelijen.

Alasan tersebut yang membuat Israel geram hingga terus melakukan serangan ke wilayah Suriah dan Damaskus dengan menargetkan sejumlah petinggi penting asal Iran.

"Iran adalah kepala gurita dan Anda melihat tentakelnya di mana-mana mulai dari Houthi, Hizbullah, hingga Hamas. Kami sedang berkonflik dengan Iran. Bayangkan apa yang bisa dilakukan Iran terhadap kami, untuk menghancurkan kami," kata Netanyahu.

Komandan IRGC Iran dan Hizbullah Diklaim Ada di Yaman

Pasca insiden penyerangan yang dilakukan Israel di Damakus Suriah, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan milisi di Lebanon Hizbullah disebut berada di Yaman untuk membantu serangan Houthi ke kapal-kapal di Laut Merah.

Empat sumber mengatakan Komandan dan penasihat IRGC melakukan kunjungan guna memberikan pengetahuan, data, dan dukungan intelijen untuk menentukan kapal-kapal mana saja di Laut Merah menjadi target Houthi.

Kedua pimpinan itu diketahui telah lama mempersenjatai, melatih dan mendanai kelompok Houthi. Adapun jenis senjata yang dipasok Iran untuk Houthi Yaman diantaranya drone canggih, rudal jelajah anti-kapal, rudal balistik presisi dan rudal jarak menengah.

Semua senjata tersebut dikirimkan untuk membantu Houthi menargetkan kapal-kapal komersial asal Israel dan para sekutunya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas