2 Kapal Perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris Tabrakan di Bahrain, Grant Shapps: Kesalahan Memalukan
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan pemburu ranjau HMS Chiddingfold tiba-tiba mundur, sehingga menabrak HMS Bangor.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris bertabrakan di Bahrain.
Insiden itu terjadi akhir pekan kemarin.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan pemburu ranjau HMS Chiddingfold tiba-tiba mundur, sehingga menabrak HMS Bangor yang bersandar di pelabuhan.
Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps mengomentari kejadian ini dengan menyebutnya sebagai sebuah kesalahan memalukan, yang tidak mencerminkan profesionalitas.
“Kami tidak mengatakan itu adalah ketidakmampuan ketika kami melihat sebuah pesawat jatuh. Peristiwa yang sangat langka, sama seperti ini juga merupakan peristiwa langka," kata Shapps kepada Sky News.
Merupakan hal yang benar untuk memberikan waktu kepada penyelidik untuk mencari tahu apa yang salah,” lanjutnya.
Dikutip dari The Guardian, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Angkatan laut mengatakan pada Jumat (19/1/2024) malam bahwa mereka sedang menyelidikinya.
Pada Minggu (21/1/2024), sumber angkatan laut mengatakan bahwa mereka yakin penyebab kecelakaan itu hanyalah kesalahan pemasangan kabel pada kapal yang baru saja diperiksa, dikutip dariUK Defence Journal.
Mereka menambahkan bahwa kapal tersebut baru-baru ini diperiksa oleh petugas di tim kemampuan maritim, uji coba dan penilaian.
Video dan gambar baru dari dalam HMS Bangor menunjukkan sinar matahari jelas masuk melalui lubang yang tercipta akibat kecelakaan itu.
Baca juga: Sistem Rudal Pertahanan Kapal Perang Inggris Ditingkatkan untuk Halau Serangan di Laut Merah
Rekaman sebelumnya, yang muncul di media sosial pada Jumat malam, menunjukkan HMS Chiddingfold tanpa henti melaju mundur dan menabrak HMS Bangor.
Tampaknya, kecelakaan ini benar-benar tidak bisa dicegah oleh para kru.
Dikutip dari Russia Today, kapal penyapu ranjau kelas Hunt mulai beroperasi pada tahun 1980an.
Selama ini kapal itu telah memiliki peran sekunder sebagai kapal patroli lepas pantai.
Kedua kapal perang tersebut, yang dirancang untuk mencari dan menghilangkan ranjau laut, berpangkalan di Teluk sebagai bagian dari kehadiran angkatan laut Inggris yang sudah lama ada di Timur Tengah, yang baru-baru ini diperkuat sebagai respons terhadap krisis di Laut Merah bagian selatan.
Pemberontak Houthi telah menyerang kapal dagang yang melewati perairan Bab el-Mandeb di Laut Merah bagian selatan, sehingga mendorong AS dan Inggris untuk mengerahkan kapal perang di wilayah tersebut dan mengebom sasaran di Yaman dalam upaya menghentikan serangan tersebut.
Kementerian Pertahanan menolak mengomentari penyebab kecelakaan itu, dan mengatakan bahwa penyelidikannya terus berlanjut, namun pada hari Minggu sebelumnya, Shapps membantah bahwa kecelakaan antara dua kapal perang tersebut adalah akibat dari ketidakmampuannya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)