64 Kapal Lolos Berlayar di Laut Merah, Houthi: Asalkan Beri Pesan Tak Berhubungan dengan Israel
Kelompok Houthi Yaman telah meloloskan 65 kapal untuk berlayar di Laut Merah pada Minggu (21/1/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
Mereka dengan fokus menargetkan pasokan Iran dan meluncurkan serangan pencegahan yang lebih agresif.
Usulan tersebut dapat menandai peningkatan upaya sekutu untuk mengakhiri kekacauan di Laut Merah.
Kekacauan di Laut Merah yaitu mencakup sekitar 12 persen perdagangan global sebelum Houthi mulai menargetkan kapal-kapal komersial sebagai tanggapan atas pemboman Israel di Jalur Gaza.
Serangan Houthi telah menyebabkan biaya asuransi yang lebih tinggi dan memicu kekhawatiran akan tekanan inflasi baru karena kapal-kapal menempuh rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar ujung selatan Afrika.
Risikonya adalah tindakan yang lebih agresif akan menempatkan AS dalam konflik langsung dengan Iran dan memicu konflik regional.
Namun pertimbangan tersebut berasal dari pengakuan bahwa serangkaian serangan AS dan Inggris terhadap Houthi sejauh ini tidak menghalangi kelompok tersebut atau menurunkan kemampuannya untuk menargetkan pelayaran komersial.
Faktanya, kelompok Houthi telah berjanji untuk meningkatkan serangan mereka dalam seminggu sejak sekutu mulai menargetkan mereka.
Pada hari Jumat, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan AS telah menyerang tiga rudal jelajah anti-kapal yang 'berada di rel siap berangkat'.
Menurutnya, Houthi harus segera menghentikan serangan ini.
Ia juga mengatakan pihaknya juga bisa mengambil pilihan.
“Houthi perlu menghentikan serangan-serangan ini – mereka bisa membuat pilihan itu,” kata Kirby, dikutip dari Al Arabiya.
"Kami juga harus mengambil pilihan. Dan kami juga memiliki opsi yang tersedia bagi kami. Kami akan terus menjajaki opsi-opsi tersebut," katanya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Houthi