Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netanyahu Tolak Kesepakatan dengan Hamas untuk Akhiri Perang, Korban di Gaza Sudah Tembus 25.000

Netanyahu menolak kesepakatan dengan Hamas, tidak ingin menarik pasukan dan mengakhiri perang di Gaza.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Netanyahu Tolak Kesepakatan dengan Hamas untuk Akhiri Perang, Korban di Gaza Sudah Tembus 25.000
ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. Netanyahu menolak kesepakatan dengan Hamas, tidak ingin menarik pasukan dan mengakhiri perang di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak persyaratan yang diajukan oleh Hamas untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera, termasuk penarikan pasukan Israel dan membiarkan Hamas berkuasa di Gaza, CBC melaporkan.

Minggu (22/1/2024), ketika pesawat Israel kembali membom Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa penolakan pemimpin Israel untuk mengakhiri serangan militer di Gaza berarti "tidak ada peluang bagi kembalinya para tawanan Israel."

Israel menyatakan, perang terhadap Hamas setelah kelompok militan tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.100 orang dan diperkirakan 240 orang dibawa ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Israel membalas pengeboman besar-besaran dan invasi darat ke seluruh lingkungan di Gaza.

Operasi darat kini dipusatkan di Khan Younis dan pembangunan kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah.

Sementara itu, Hamas telah menembakkan roket ke Israel.

“Sebagai imbalan atas pembebasan sandera, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan kami dari Gaza, dan membiarkan Hamas tetap utuh,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

BERITA REKOMENDASI

“Saya menolak mentah-mentah syarat penyerahan dari Hamas,” ujarnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato dalam kunjungannya melihat drone Hermes 900 di pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion. (5 Juli 2023). ( JACK GUEZ/AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato dalam kunjungannya melihat drone Hermes 900 di pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion. (5 Juli 2023). ( JACK GUEZ/AFP) 

Sebuah kesepakatan gencatan senjata pada akhir November yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, menghasilkan pembebasan lebih dari 100 sandera dengan imbalan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sejak kesepakatan itu berakhir, Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menjamin pembebasan 136 sandera yang belum pulang.

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang menuntut dipulangkannya sandera segera.

Baca juga: Netanyahu: Israel dari Sungai ke Laut, Hamas Gebrak Negara Arab Agar Tersadar Soal Normalisasi

“Kita harus memroses kesepakatan sekarang,” katanya.


“Jika perdana menteri memutuskan untuk mengorbankan para sandera, dia harus menunjukkan kepemimpinannya dan secara jujur menyatakan posisinya kepada masyarakat Israel.”

Kerabat para sandera melakukan aksi protes dan menuntut tindakan di luar kediaman Netanyahu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas