Ogah Ekonomi Negaranya Terpuruk, Spanyol Tolak Ajakan Amerika Lawan Houthi di Laut Merah
Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggotanya melakukan operasi militer di wilayah Laut Merah.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM,WASHINGTON - Pemerintah Spanyol kembali menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam koalisi internasional “Operation Prosperity Guardian” untuk melawan Houthi.
Pernyataan tersebut dilontarkan pemerintah Spanyol usai negaranya didesak oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk ikut ambil bagian dalam koalisi untuk melakukan patroli bersama di wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden.
“Uni Eropa mengusulkan agar negara-negara anggotanya melakukan operasi militer di wilayah tersebut, namun Spanyol tetap mempertahankan pendirian untuk tidak ikut ambil bagian dalam koalisi pimpinan Amerika itu,” ujar Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles.
Melansir dari Alarabiya, penolakan ini bukan kali pertama yang dilakukan pemerintah Spanyol.
Baca juga: Inggris Kelimpungan, Jumlah Tentaranya Dilaporkan Menyusut di Tengah Panasnya Konflik Laut Merah
Pada Desember tahun kemarin, Spanyol sempat dibujuk untuk masuk ke Operasi Penjaga Kemakmuran tersebut, namun Spanyol menolak tawaran itu.
Tak dijelaskan secara pasti alasan mengapa Spanyol menolak tawaran AS, namun menurut laporan Eugenio Lopez, seorang ekonom Spanyol, ketidakstabilan Laut Merah menjadi salah satu alasannya.
Lopez menilai apabila negaranya ikut bergabung dengan koalisi tersebut maka langkah itu dapat memperburuk konflik dan semakin menimbulkan risiko yang berbahaya bagi perekonomian Spanyol
“Apabila konflik terus memanas, diperkirakan krisis Laut Merah dapat menyebabkan kerugian hingga 135 miliar euro pada pertukaran komersial antara Spanyol dan Asia. Resiko ini yang mendorong pemerintah Spanyol untuk tidak ingin terlalu terlibat,” jelas Lopez.
Koalisi Buatan AS Terancam Bubar
Sebelum Houthi meningkatkan intensitas serangan, Amerika dan 20 negara sekutu yang tergabung dalam koalisi “Operation Prosperity Guardian” sempat menggertak kelompok pemberontak Yaman untuk menghentikan serangannya di Laut Merah yang menjadi jalur pusat perdagangan internasional.
Dibentuknya Koalisi keamanan, diharapkan dapat memperkuat keamanan dan kemakmuran jalur internasional dari serangan kelompok pemberontak Houthi Yaman yang menguasai Laut Merah,” kata Menteri Pertahanan (Menlu) AS Lloyd Austin.
Namun seminggu sejak Pentagon mengumumkan peluncuran Operation Prosperity Guardian, organisasi ini terus dihantui oleh keengganan anggotanya untuk berpartisipasi dalam mendukung tindakan genosida yang dilakukan Israel.
Negara-negara anggota utama bahkan telah mengumumkan mundur atau mengurangi komitmen terhadap aliansi tersebut, termasuk Perancis dan Italia yang mengatakan pihaknya tidak akan beroperasi berdasarkan perintah Washington.
Pudarnya elektabilitas koalisi internasional ini yang membuat sejumlah negara menilai Amerika tak akan mampu melindungi kawasan pelayaran di Laut Merah.