Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

100 Hari Serangan Israel, 1.000 Masjid di Gaza Hancur, 25.105 Warga Palestina Wafat

Serangan Israel ke sejak Gaza 7 Oktober 2023 lalu telah menimbulkan kurang lebih 25.000 orang meninggal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 100 Hari Serangan Israel, 1.000 Masjid di Gaza Hancur, 25.105 Warga Palestina Wafat
AFP
Gambar yang diambil pada tanggal 6 Januari 2024 ini menunjukkan Masjid Al-Hassaina yang terkenal di Kota Gaza, rusak akibat pemboman Israel. 

TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Serangan Israel ke sejak Gaza 7 Oktober 2023 lalu telah menimbulkan kurang lebih 25.000 orang meninggal.

Ratusan ribu orang mengungsi dan sejumlah fasilitas umum rusak seperti rumah sakit, sarana ibadah masjid, kantor pemerintahan dan sebagainya.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza pada Minggu (21/1/2024), memperkirakan ada sekitar 1.200 masjid di Jalur Gaza dimana 1.000 diantaranya rusak oleh serangan Israel.

"Pembangunan kembali masjid-masjid ini akan memakan biaya sekitar $500 juta," demikian pernyataan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza seperti laporan Anadolu, Minggu, (21/1/2024).

Selain itu lebih dari 100 ulama Muslim juga tewas dibunuh serangan Israel dan membongkar puluhan pemakaman serta menggali kuburan.

"Pasukan pendudukan Israel terus menghancurkan puluhan pemakaman dan menggali kuburan, melanggar kesucian mereka dan mencuri jenazah di dalamnya, pelecehan terang-terangan terhadap piagam internasional dan hak asasi manusia," demikian pernyataan tersebut.

Baca juga: Agresi Militer Israel Kian Brutal di Khan Yunis, Gunakan 4 Ton Bom Hancurkan Gaza Selatan

Belum ada komentar dari pihak berwenang Israel terkait tuduhan tersebut.

Berita Rekomendasi

Menurut pernyataan tersebut, sebuah gereja, beberapa bangunan administratif, sekolah-sekolah Al-Quran, dan kantor pusat bank juga hancur dalam serangan Israel.

"Kami mengajak bangsa Arab dan Islam serta orang-orang yang punya1 nurani untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza," ujarnya.

Sementara itu komandan lapangan militer Israel menyatakan pertempuran harus terus berlanjut dan pasukan harus tetap berada di Gaza Utara hingga seluruh sandera dilepaskan oleh Hamas, seakan melawan upaya perdamaian dan gencatan senjata di Gaza.

Surat yang ditandatangani oleh 130 komandan dan perwira militer meminta kabinet perang dan kepala staf militer Herzi Halevi untuk terus mencegah kembalinya warga Palestina ke utara Gaza "selama sandera Israel belum dilepaskan," demikian laporan surat kabar Yedioth Ahronoth hari Minggu, (21/1/2024).

Minggu lalu, pasukan Israel menarik Divisi ke-36 mereka dari utara Gaza untuk istirahat dan latihan, sementara tiga divisi lain tetap berada di wilayah Palestina.

Hamas diyakini masih menyandera hampir 136 warga Israel setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan mematikan terhadap Jalur Gaza setelah serangan tersebut, menewaskan setidaknya 25.105 warga Palestina dan melukai 62.681 lainnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas