Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS-Inggris Kembali Gempur Yaman, Targetkan Gudang Bawah Tanah Houthi

Pasukan gabungan AS dan Inggris bersama para sekutunya kembali meluncurkan serangan terhadap Houthi di Yaman pada hari Senin (22/1/2024).

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in AS-Inggris Kembali Gempur Yaman, Targetkan Gudang Bawah Tanah Houthi
HANDOUT / US CENTRAL COMMAND (CENTCOM) / AFP
Pasukan Komando Pusat AS bersama Angkatan Bersenjata Inggris, dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda, melakukan serangan terhadap 8 sasaran Houthi di wilayah yang didukung Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan gabungan AS dan Inggris bersama para sekutunya kembali meluncurkan serangan terhadap Houthi di Yaman pada hari Senin (22/1/2024).

Dalam serangan tersebut, militer Amerika Serikat dan Inggris dengan Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, menargetkan 8 sasaran Houthi di Yaman.

Serangan ini merupakan tanggapan atas serangan Houthi di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengatakan 8 serangan tersebut termasuk gudang penyimpanan Houthi.

“Serangan hari ini secara khusus menargetkan lokasi penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi yang terkait dengan kemampuan pengawasan udara dan rudal Houthi,” kata CENTCOM, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Ia mengatakan saerangan tersebut bertujuan untuk menurukan kemampuan Houthi.

"Serangan presisi tersebut dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut," katanya.

Berita Rekomendasi

Pejabat AS menilai serangan tersebut berhasil dan memiliki dampak yang baik terhadap sasaran, dikutip dari CBS News.

Serangan tersebut diluncurkan dari platform udara, permukaan dan bawah permukaan dan termasuk rudal serangan darat Tomahawk serta pesawat berawak dari USS Eisenhower.

Ketegangan meningkat di Laut Merah di tengah serangan Houthi terhadap kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

Houthi mengatakan serangannya terhadap kapal-kapal di Laut Merah adalah untuk menekan Israel agar menghentikan agresi di Gaza.

Baca juga: Misi Melemahkan Kekuatan Houthi, AS dan Inggris Bombardir Yaman dengan Dukungan 4 Negara

Atas serangan tersebut, AS dan Inggris melakukan serangan balasan untuk Houthi beberapa hari terakhir ini.

Serangan balasan ini menciptakan kekhawatiran akan terjadinya serangan inflasi baru dan gangguan rantai pasokan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bulan lalu mengumumkan pembentukan misi multinasional, Operation Prosperity Guardian, untuk melawan serangan Houthi.

Awal bulan ini, dengan dukungan dari negara-negara lain, AS dan Inggris menargetkan kurang dari 30 lokasi di Yaman dengan lebih dari 150 amunisi berpemandu presisi.

Sementara Houhti yang didukung Iran telah melancarkan lebih dari 30 serangan di jalur pelayaran komersial sejak November.

Meski tidak ada korban luka serius, serangan tersebut menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran mengarahkan kapalnya menjauh dari Laut Merah.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Houthi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas