Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Israel Coba Kirim Sinyal Radio di Terowongan Hamas di Jalur Gaza?

Israel mencoba menjangkau para sandera di Jalur Gaza dengan bereksperimen untuk mengirimkan sinyal radio melalui terowongan Hamas.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mengapa Israel Coba Kirim Sinyal Radio di Terowongan Hamas di Jalur Gaza?
Tentara Israel / AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 21 Januari 2024 menunjukkan sebuah terowongan bawah tanah, yang menurut pasukan Israel mereka temukan selama serangan di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan. -- Israel coba menjangkau sandera dengan mengirim sinyal radio di terowongan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel sedang mencoba untuk mengirimkan gelombang radio AM ke dalam terowongan Jalur Gaza.

Eksperimen ini bertujuan untuk dapat menjangkau para sandera Israel di dalam terowongan Hamas di Jalur Gaza jika mereka dapat mendengar radio atau televisi.

Setelah tentara Israel mengklaim telah menguasai terowongan Hamas di Jalur Gaza utara, sekelompok tentara Israel memasukinya sambil membawa beberapa peralatan aneh, yaitu radio kuno dengan tombol untuk menggerakkan kursor di stasiun.

Menurut laporan Reuters, misi kelompok tentara Israel pada saat itu adalah turun ke terowongan hingga perangkat tersebut tidak dapat lagi menerima sinyal radio dari Israel.

Hal ini dilakukan untuk menentukan jarak yang dapat dijangkau oleh gelombang saluran Israel.

Tentara Israel menemukan jangkauan maksimal gelombang itu berjarak antara 10 dan 12 meter di bawah tanah.

Eksperimen tersebut dilakukan pada 4 Januari atas permintaan Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Qarai.

BERITA TERKAIT

Shlomo Qarai berupaya memperluas jangkauan Radio Tentara Israel, yang mengudara dalam gelombang pendek (FM), sehingga programnya akan disiarkan pada gelombang menengah (AM).

Memperluas jangkauan radio ini bertujuan agar sandera di Jalur Gaza dapat mendengar radio transistor yang memungkinkan mereka untuk mendengar pesan keluarga mereka.

"Tiba-tiba terlintas di benak saya bahwa beberapa sandera ini mungkin memiliki akses terhadap radio transistor. Jika mereka memiliki sarana untuk mendengar suara keluarga mereka, hal ini akan sangat bermanfaat secara moral bagi mereka dan juga kepada kerabat mereka,” kata Shlomo Qarai kepada Reuters, Selasa (23/1/2024).

Gagasan ini kemungkinan besar memerlukan persetujuan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang masih berperang melawan Israel, sebuah opsi yang diharapkan akan disetujui oleh para penggagasnya.

Baca juga: Israel Sebut IDF Alami Hari Paling Kelam, 21 Tentara Tewas dalam Serangan Mematikan Hamas

Televisi dan Radio di Terowongan Gaza

Di antara puluhan tahanan yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran sandera yang disepakati oleh Israel dan Hamas pada November 2023 lalu, mengungkapkan sejumlah warga Israel yang dibebaskan mengatakan anggota Hamas memberi mereka akses terbatas terhadap peralatan televisi atau radio.

Salah satu tahanan yang dibebaskan mengetahui melalui radio bahwa suami dan putrinya, yang dipisahkan darinya setelah serangan tanggal 7 Oktober 2023, masih hidup.

Mantan sandera Nellie Margalit mengatakan sebagian dari masa penahanannya dihabiskan di kedalaman 40 meter di bawah tanah dalam terowongan Hamas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas