Ali Khamenei Serukan Negara-negara Islam Putuskan Hubungan dengan Israel, Tak Perlu Gencatan Senjata
Geram, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyerukan tidak perlu ada gencatan senjata di Gaza, Selasa (23/1/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Geram, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei menyerukan tidak perlu ada gencatan senjata di Gaza, Selasa (23/1/2024).
Dengan tegas, Khamenei mengatakan bahwa negara-negara Islam seharusnya memutuskan hubungan mereka dengan Israel.
"Negara-negara Muslim harus menahan diri untuk tidak mengancurkan gencatan senjata, karena hal itu di luar kendali mereka," ucap Khamenei kepada sekelompok pendukung rezimnya di Teheran, dikutip dari Al Arabiya.
Dikutip dari Iran International, Ali Khamenei berpendapat bahwa kadang, posisi dan pernyataan para pejabat dari negara-negara Islam tidak pas ketika mebicarakan isu-isu seperti gencatan senjata di Gaza.
Ia pun menyerukan agar negara-negara Islam bertindak sesuai dengan apa yang bisa dijangkau oleh kendali mereka.
"Negara-negara Islam harus mengakhiri hubungan politik dan ekonomi mereka dengan rezim Zionis dan tidak membantu rezim ini dengan memutus jalur vital ke Israel," kantor berita negara IRNA mengutip penguasa otoriter berusia 84 tahun itu.
Khamenei sudah lama dikenal sebagai seorang pendukung kelompok militan Hamas Palestina.
Pemimpin Tertinggi Iran itu juga menentang keras keberadaan Israel.
Ia mengulangi seruannya sebelumnya untuk memboikot dan memblokade Israel.
Ini menandai keempat kalinya Khamenei menyerukan negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan dengan Israel, sejak pecahnya perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas yang berbasis di Gaza pada 7 Oktober.
Iran, sumber utama dukungan finansial dan militer bagi Hamas, memuji serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Baca juga: Khamenei: Rezim Israel KO Berkat Operasi Badai Al-Aqsa yang Dilakukan Hamas
Di saat yang sama, Teheran menyangkal keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Para pejabat Israel mengatakan serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 240 orang disandera.
Sebagai tanggapan, Israel berjanji untuk menghancurkan Hamas, yang menguasai Gaza.
Menurut otoritas kesehatan di Gaza, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 25.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, lapor Al Jazeera.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)