Negara Arab Bocorkan Rencana Israel pada Hizbullah, Bongkar Persiapan Tel Aviv Serang Lebanon
Bocorkan rencana Israel, negara Arab beri tahu Hizbullah soal Tel Aviv yang akan menyerang Lebanon.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Media Lebanon, LBCI, melaporkan negara Arab yang tak disebutkan namanya, telah membocorkan rencana Israel pada Hizbullah.
Informasi intelijen ini membongkar rencana Tel Aviv untuk melancarkan operasi militer besar-besaran di Lebanon, yang berpotensi meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Informasi yang dikumpulkan oleh negara-negara besar dunia, menunjukkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersama tentara Israel, siap untuk memulai perang melawan Lebanon.
Tindakan ini bergantung pada ketidakmampuan Israel untuk memaksa Hizbullah untuk mematuhi Resolusi PBB 1701.
Sebagai informasi, isi resolusi yang disetujui oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB adalah tentang seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah.
Dengan adanya perkembangan ini, bulan Februari 2024 mendatang diperkirakan akan menjadi bulan yang penting, terutama dengan antisipasi kembalinya utusan Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, dan utusan Prancis, Jean-Yves Le Drian, ke Beirut.
Kehadiran mereka menggarisbawahi keseimbangan penting antara upaya diplomasi dan kemungkinan perang.
Komunitas internasional terus memantau situasi ini dan menunggu hasil dari hubungan diplomatik ini.
Sementara itu, menurut The Jerusalem Post, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semakin banyak mengadakan latihan simulasi peperangan dengan Hizbullah di Israel utara, selama akhir pekan.
Pasukan terjun payung dan pasukan teknik tempur dari militer Israel melakukan latihan intensif di Komando Utara IDF.
Latihan itu untuk mempersiapkan pasukan bertempur di daerah perkotaan padat penduduk, kondisi cuaca musim dingin, dan di daerah utara, menurut IDF.
Baca juga: Latih Banyak Tentara, Israel Siap Perang Besar dengan Hizbullah di Lebanon
Latihan tersebut selanjutnya menggabungkan kekuatan tank, teknik tempur, infanteri, dan artileri.
"Meskipun cuaca musim dingin, hujan, lumpur, dan kabut, dan setelah 113 hari mempertahankan perbatasan utara, minggu ini kami melakukan serangkaian latihan yang sulit dan kompleks untuk memperkuat kesiapan Brigade," kata Wakil Komandan Brigade 226 yang berpartisipasi.
"Semangat para komandan dan tentara kuat, profesionalisme berada pada tingkat yang sangat tinggi dan pasukan siap untuk apapun."