Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Warga Gaza dan Pemukim Yahudi: Mau Pulang Meski Ditodong Senjata, Ogah Balik Meski Dirayu Uang

Todongan senjata IDF tak menyurutkan niat warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Gaza Utara, pemukim Yahudi justru sebaliknya.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Beda Warga Gaza dan Pemukim Yahudi: Mau Pulang Meski Ditodong Senjata, Ogah Balik Meski Dirayu Uang
AFP/Middle East Eye
Warga Palestina di Gaza Utara, melewati tank Israel saat berupaya mengungsi menyelamatkan diri dari Gaza utara ke pinggiran selatan Kota Gaza, selama gencatan senjata empat hari, pada 24 November 2023. 

Beda Warga Gaza dan Pemukim Yahudi: Mau Pulang Meski Ditodong Senjata, Ogah Balik Meski Dirayu Uang

TRIBUNNEWS.COM - Dua situasi berbeda dihadapi oleh dua penduduk dalam satu wilayah di Palestina yang diduduki Israel, warga Palestina di Gaza Utara dan pemukim Israel di perbatasan Utara.

Situasi yang dihadapi penduduk Gaza Utara saat ini adalah mereka diancam dengan todongan senjata kalau berniat kembali ke rumah mereka.

"Pasukan Israel memperingatkan warga Palestina mengenai segala upaya untuk kembali ke Gaza utara," tulis laporan Memo, Senin (29/1/2024).

Baca juga: Israel Gelar Resettlement Conference, Para Menteri Bersorak atas Rencana Perampasan Gaza

Mohammed Asad, koresponden Memo di Gaza, melaporkan, keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi di selatan Gaza, berinisiatif untuk kembali ke rumah mereka di utara untuk mencari perlindungan yang layak.

Situasi yang serba sulit di penampungan plus risiko penyebaran penyakit ditambah kondisi musim dingin yang terjadi saat ini membuat para pengungsi di Gaza bertekad bulat untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang kini sebagian besar sudah tinggal puing di Gaza Utara.

Namun, Asad melaporkan, selebaran-selebaran yang dijatuhkan oleh pesawat Israel mengeluarkan peringatan kepada komunitas pengungsi mengenai upaya kembali ke rumah-rumah mereka.

Berita Rekomendasi

"Warga Palestina yang mengungsi di wilayah selatan tidak memiliki kapasitas dasar untuk hidup bermartabat, karena menurut Asad tenda mereka tidak dapat memberikan perlindungan dari hujan atau dingin, selain kondisi kekurangan makanan dan air yang drastis," kata laporan tersebut.

Kondisi itu membuat banyak keluarga Palestina tetap ingin kembali ke rumah mereka di Gaza Utara meski berisiko kena hantam peluru dari tentara pendudukan Israel (IDF).

Baca juga: Israel Mau Serbu Lebanon, Hizbullah Kirim Salam Pembuka: Rudal Pos Militer Jal al-Alam dan Al Abad

Satu kolom tank Merkava Israel berkumpul di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan gerakan pejuang Hamas di sisi selatannya sehari setelah kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP)
Satu kolom tank Merkava Israel berkumpul di pinggiran kota utara Kiryat Shmona dekat perbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel mengatakan mereka saling baku tembak lintas batas pada 8 Oktober, saat Israel melawan gerakan pejuang Hamas di sisi selatannya sehari setelah kelompok pejuang Palestina menyerbu perbatasan Gaza. (JALAA MAREY/AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Pemukim Utara Israel Ogah Kembali

Sebaliknya, para pemukim Yahudi di wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon, dilaporkan mengabaikan rayuan dari pemerintah Israel IDF agar mereka kembali ke rumah-rumah mereka di perbatasan.

Surat kabar Israel, Israel Hayom, mengungkapkan kalau para pemukim di wilayah utara yang direlokasi menolak untuk mematuhi ajakan IDF dan Kabinet Israel agar mereka mau kembali.

Outlet berita Israel itu melaporkan, pemerintah setempat menolak usulan untuk merelokasi pemukim utara ke pemukiman asli mereka seperti yang diusulkan oleh komandan Brigade 769, Kolonel Avi Mortsiano.

Avi menyatakan dukungannya terhadap kembalinya para pemukim ke Kiryat Shmona dan pemukiman tetangga.

Sejumlah permukiman Yahudi ini berbatasan dengan perbatasan Lebanon dan kerap terkena serangan rudal dan roket anti-tank (ATGM) dari kelompok perlawanan Hizbullah.

Baca juga: Jauh Lebih Kuat dari Hamas, Jenderal Israel: Hizbullah Tanpa Berkeringat Ambil Alih Wilayah Utara

Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan  kelompok milisi perlawanan Lebanon.
Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon. (Bnaya Levi/Wikimedia Commons)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas