Serangan Langsung ke Teheran, 3 Kemungkinan Balas Dendam AS ke Iran Atas Insiden Berdarah Tower 22
AS secara terbuka menuduh serangan didalangi Iran lewat tangan kelompok milisi proksinya. Teheran membantah tegas terlibat dan balik mengancam
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gaungan perang langsung AS ke Iran dilontarkan para birokrat Washington.
“Satu-satunya hal yang dipahami rezim Iran adalah kekuatan. Sampai mereka membayar harga dengan infrastruktur dan personel mereka, serangan terhadap pasukan AS akan terus berlanjut,” kata Senator Partai Republik Carolina Selatan Lindsey Graham dalam sebuah postingan tentang X.
Wesley Clark, pensiunan Jenderal AS dan mantan komandan NATO, yang diposting di X, "keluarkan kemampuan mereka dan serang keras sumbernya: Iran."
Borene mengatakan kalau serangan di Yordania pada Minggu “membuka spektrum kegiatan yang sejauh ini mungkin tidak disukai oleh masyarakat Amerika", perang langsung dengan Iran.
“Menyerang sasaran yang secara efektif akan melemahkan dan menghalangi kemampuan Iran untuk menyediakan sumber daya lebih lanjut kepada kelompok teroris yang melakukan serangan semacam ini mungkin memerlukan operasi yang berdampak di dalam wilayah Iran, yang membawa risiko menuju keadaan perang antara Iran dan AS" kata dia.
Namun baik Washington maupun Teheran bersikeras kalau mereka tidak ingin terlibat dalam perang skala penuh.
Teheran juga dapat merespons (perang terbuka skala penuh) dengan menutup Selat Hormuz, yang menjadi jalur aliran 20 persen minyak dan gas dunia, sehingga memberikan pukulan telak bagi ekonomi AS.
“Serangan terbatas terhadap sasaran di Iran akan menimbulkan pembalasan yang sepadan dari Iran. Jadi serangan terhadap fasilitas Garda Iran atau pangkalan udara dan angkatan laut akan mengakibatkan serangan balasan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah,” kata direktur asosiasi EMN, Matthew Hoh.
“Respon Iran terhadap pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS pada Januari 2020 adalah contoh yang baik. Mudah-mudahan, di situlah hal ini akan berakhir,” katanya.
“Namun, ada bahaya jika konflik ini tidak berakhir dan siklus saling balas semakin meningkat—yang disebabkan oleh tekanan politik internal AS dan Iran,” tambahnya.
Apapun balasan yang dilakukan AS nanti, terbukti kalau agresi militer Israel di Gaza dalam dalih memberangus kelompok pembebasan Hamas sejauh ini sudah membuat eskalasi dan potensi perang menyeluruh di kawasan terbuka lebar.
(oln/nw/*)