Inggris Ingin Kerahkan Tentara NATO ke Ukraina, Malah Disebut Bisa Jadi Misi Bunuh Diri
Rencana Inggris kirim pasukan NATO ke Ukraina justru disebut berpotensi menjadi 'mimpi buruk' bagi Inggris dan NATO.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Inggris mendesak sekutunya yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim tentara NATO ke Ukraina.
Menurut seorang narasumber, desakan itu terkait dengan perkembangan perang di Ukraina yang disebut mengecewakan.
Narasumber itu juga mengatakan Inggris telah meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Ukraina.
Di samping itu, Inggris dilaporkan meminta bantuan militer untuk Ukraina ditingkatkan.
“Laporan tentang rencana Inggris mengerahkan pasukan ekspedisi NATO ke Ukraina adalah sebuah khayalan fantasi pada sebagain orang Inggris dan tidak memiliki dasar dalam kenyataan,” ujar Larry Johnson, seorang pensiunan agen CIA dan Kementerian Luar Negeri AS, kepada Sputnik News.
“Tapi hanya karena orang Inggris gila, itu tidak berarti Rusia bisa mengabaikan mereka. Ini usulan yang serius,” kata Johnson menambahkan.
Sementara itu, Matthew Gordon-Banks yang menjadi mantan peneliti senior di Akademi Pertahanan Inggris meyakini rumor pengiriman tentara NATO itu tidak perlu ditanggapi serius.
“Saran yang saya dengar itu sungguh tidak realistis untuk saat ini,” kata Gordon-Banks.
Dia kemudian diminta buka suara tentang perkembangan yang mengecewakan di medan tempur Ukraina
“Segalanya runtuh di Kiev dengan sungguh cepat,” ucap dia.
“[Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky belum bisa memecat jenderal topnya, dan saya pikir dia kini adalah presiden ‘para periode penghabisan,’” kata Gordon-Banks.
Baca juga: Sutradara Amerika Heran Lihat Pembantaian di Gaza: Netanyahu Benar-benar Orang Gila
Adapun jenderal top yang dimaksud Gordon-Banks adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny.
Seorang pensiunan letkol Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bernama Earl Rasmussen juga menyindir rencana Inggris mengerahkan pasukan.
Rasmussen memperingatkan bahwa apabila rencana tersebut benar-benar terwujud, hal itu bisa berdampak fatal bagi Inggris.