Iran Kutuk Serangan AS ke Irak-Suriah, Sebut Tak Ada Hasil, Malah Tingkatkan Ketegangan
Iran memberikan tanggapan terkait Amerika Serikat yang melakukan serangan balasan pada Irak dan Suriah pada hari Jumat (2/2/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Iran memberikan tanggapan terkait Amerika Serikat yang melakukan serangan balasan pada Irak dan Suriah pada hari Jumat (2/2/2024).
Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, serangan AS yang menargetkan 85 sasaran di Irak dan Suriah tersebut adalah 'kesalahan strategis'.
Ia juga mengatakan serangan ini tidak menghasilkan apa pun, justru memperburuk keadaan di Timur Tengah.
"Ini tidak akan menghasilkan apa-apa selain meningkatkan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan”, katanya, dikutip dari BBC.
Tidak hanya itu, ia mengatakan serangan ini merupakan pelanggaran terhadap Irak dan Suriah.
"Ini pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Irak dan Suriah, hukum internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Menurutnya, serangan yang dilakukan AS ini hanya untuk mendukung Israel.
“Serangan tersebut hanya mendukung tujuan rezim Zionis (Israel). Serangan semacam itu semakin melibatkan pemerintah AS di wilayah tersebut dan menutupi kejahatan rezim Zionis di Gaza," jelasnya.
Sebelumnya, AS telah melakukan serangan terhadap lebih dari 85 sasaran yang diduga terkait dengan IRGC dan pasukan sekutunya di Irak dan Suriah pada hari Jumat (2/2/2024).
Salah satu wilayah yang menjadi target AS yaitu lokasi militer di dekat Ain Ali, di selatan kota al-Mayadin di pedesaan Deir Ezzor, Suriah.
AS juga mengebom bandara Deir Ezzor, yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya.
Baca juga: Hamas Kecam Serangan AS di Irak dan Suriah, Sebut Bagai Tuang Minyak ke dalam Api
AS mengklaim serangan ini merupakan balasan atas serangan drone pekan lalu terhadap pangkalan milter AS.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 23 pejuang pro-Iran di Suriah.
Di Irak, korban tewas akibat serangan AS yaitu 16 orang.
Sementara itu, AS telah mengoperasikan pangkalan militer di Timur Tengah selama beberapa dekade.
Ada sekitar 30.000 tentara AS yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain itu, sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober, AS untuk sementara telah mengirimkan ribuan pasukan tambahan ke wilayah tersebut, termasuk dengan kapal perang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait AS, Irak dan Suriah