Analis Perkirakan Langkah Houthi Selanjutnya di Laut Merah: Potong Kabel Internet
Analis memperkirakan langkah Houthi selanjutnya di Laut Merah, yakni potong kabel internet bawah laut. Houthi membantah tuduhan tersebut.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Pada bulan Desember, Kementerian Telekomunikasi dan Teknologi Informasi yang dikuasai Houthi di Yaman mengatakan pihaknya menyangkal segala bentuk ancaman yang diberitakan di media.
Dikatakan bahwa larangan terhadap kapal-kapal Israel – yang mereka anggap sebagai musuh – tidak berlaku bagi mereka yang melakukan pekerjaan pada kabel tersebut.
Pernyataan terbaru ini muncul di tengah serangan AS di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Pada hari Minggu (4/2/2024), Komando Pusat AS mengumumkan bahwa mereka telah menyerang empat rudal jelajah anti-kapal yang diklaim sedang disiapkan untuk digunakan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Serangan Houthi terhadap pelayaran, yang berlangsung sejak November lalu, adalah sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina di Gaza.
Houthi sebelumnya telah menyatakan perang terhadap Israel pada 31 Oktober 2023, dengan menembakkan drone dan rudal dari ibu kota Sanaa.
Mengutip Reuters dan wilsoncenter.org, Houthi adalah sebuah gerakan Syiah Zaidi yang memerangi pemerintah Yaman, yang mayoritas Sunni, sejak tahun 2004.
Houthi mengambil alih Ibu Kota Yaman, Sanaa, pada September 2014 dan menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman pada 2016.
Para pejabat Yaman dan negara-negara Sunni telah berulang kali menuduh bahwa Iran dan kaki tangannya, Hizbullah, telah memberikan senjata, pelatihan, dan dukungan keuangan kepada Houthi.
Namun para pejabat Iran dan Hizbullah membantah atau meremehkan klaim tersebut.
Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung oleh Iran, Houthi telah mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel.
Baca juga: Beri Peringatan, Pemimpin Houthi Sebut Italia akan Jadi Sasaran jika Gabung dalam Serangan di Yaman
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree menyalahkan Israel atas ketidakstabilan di Timur Tengah, dan mengatakan bahwa lingkaran konflik di wilayah tersebut meluas karena kejahatan yang terus berlanjut.
Kelompok Houthi akan terus melancarkan serangan sampai agresi Israel di Gaza berhenti, ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)