Israel Serang Truk UNRWA Pembawa Bantuan ke Gaza, PBB Kutuk Keras: Pelanggaran yang Mencolok
PBB mengutuk serangan militer Israel terhadap truk UNRWA yang membawa bantuan kemanusiaan di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menuduh Israel melakukan serangan dari laut terhadap truk bantuan yang melakukan perjalanan ke utara Jalur Gaza, Senin (5/2/2024).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan itu.
Namun, IDF tidak mengonfirmasi atau menyangkal insiden tersebut.
Pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, mengutuk serangan militer Israel terhadap truk UNRWA yang membawa bantuan kemanusiaan di Gaza.
Truk UNRWA tersebut mendapat serangan dari angkatan laut Israel ketika menunggu untuk membawa pasokan makanan ke Gaza utara, di mana orang-orang menghadapi kelaparan.
Francesca Albanese mengatakan, serangan itu merusak upaya bantuan yang putus asa.
“Menargetkan konvoi bantuan kemanusiaan adalah pelanggaran yang mencolok (hukum kemanusiaan internasional)” ungkap Albanese, Selasa (6/2/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Pemukim Yahudi Berupaya Blokir Bantuan ke Gaza
Sementara itu, pemukim ekstremis Yahudi di Israel terus memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, Senin.
Kelompok pemukim berkumpul di dekat Pelabuhan Ashdod, sekitar 38 kilometer (23,6 mil) utara Jalur Gaza, tempat sebagian besar dari 2 juta penduduk Palestina bergulat dengan krisis kemanusiaan yang semakin parah, termasuk kelaparan, kekurangan air bersih, dan tempat tinggal yang tidak memadai.
Saat polisi Israel berjaga, para pemukim menghentikan truk yang berangkat dari pelabuhan, memeriksa dokumen dan memeriksa kargo untuk menentukan isi dan tujuannya.
Baca juga: Hizbullah Bombardir Kota di Israel, Tembakkan Beberapa Roket, Tetap Teguh Dukung Pejuang Palestina
Seorang warga Yahudi di Yerusalem mengatakan, dia datang bersama keluarganya untuk menghentikan truk yang memasok oksigen ke kelompok Hamas di Gaza.
"Gaza adalah sebuah negara. Ini tanahnya, itu sebuah negara," kata pemukim, Sharon, yang menolak mengungkapkan nama belakangnya, dilansir Anadolu Agency.
Meskipun ada peringatan dari kelompok hak asasi manusia dan lembaga bantuan bahwa 'bencana kemanusiaan' sedang terjadi di Gaza, Sharon menuduh bahwa bantuan tersebut, termasuk makanan dan bahan bakar, disalurkan ke Hamas.
“Mengapa kami harus mengirimkan makanan dan bahan bakar ke Gaza? Ini tidak normal. Tidak normal jika di negeri kami, orang-orang menembak kami,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.