Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setop Dukungannya ke Israel, Spanyol-Belgia Tangguhkan Ekspor Senjata dan Amunisi

Dua negara Eropa, Spanyol dan Belgia, memutuskan menyetop dukungan terhadap Israel dengan menangguhkan izin ekspor ke negara Zionis itu.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Setop Dukungannya ke Israel, Spanyol-Belgia Tangguhkan Ekspor Senjata dan Amunisi
JACK GUEZ / AFP
Tentara Israel memuat mortir untuk ditembakkan dari kendaraan lapis baja di posisi sepanjang perbatasan di Israel selatan pada 3 Januari 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. - Dua negara Eropa, Spanyol dan Belgia, memutuskan menyetop dukungan terhadap Israel dengan menangguhkan izin ekspor senjata dan amunisi ke negara Zionis itu. 

TRIBUNNEWS.com - Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, mengumumkan negaranya berhenti mendukung Israel.

Dalam pernyataannya di hari Selasa (6/2/2024), Albares mengatakan Spanyol telah menangguhkan semua ekspor senjata ke Israel sejak dimulainya agresi ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Ia menyebut agresi itu "membuat kita (Spanyol) menyadari pentingnya solusi yang adil dan permanen terhadap rakyat Palestina," dikutip dari Palestine Chronicle.

Albares juga menyoroti bagaimana Israel mengebom fasilitas PBB, sekolah, dan rumah sakit di Gaza.

Ia juga mendesak semua pihak untuk mematuhi perintah Mahkamah Internasional (ICJ).

Tak hanya mengumumkan soal penangguhan ekspor senjata, Albares juga menegaskan Madrid terus menyerukan gencatan senjata permanen dan segera di Gaza.

Albaes menambahkan Spanyol ingin mencegah peningkatan kekerasan di wilayah kantong itu.

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya, pemerintah regional Wallonia di Belgia, mengatakan pihaknya menangguhkan izin ekspor amunisi, khususnya bubuk mesiu, ke Israel.

Langkah ini diambil setelah ICJ mengeluarkan putusan bahwa Israel diharuskan menghentikan genosida di Gaza.

"Perintah ICJ pada 26 Januari, badan peradilan utama PBB, serta memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang tidak dapat diterima, menyebabkan kami menangguhkan izin yang sah," kata Menteri Perumahan Belgia, Christophe Collignon, dilansir Anadolu Agency.

Pernyataan ini disampaikan Collignon saat menjawab pertanyaan atas nama Elio Di Rupo, menteri-presiden Wallonia, salah satu dari tiga wilayah di Belgia.

Baca juga: Anggota IDF Bela Warga Palestina, Tak Heran Jika Benci Israel, Ngaku Syok Lihat Korban Tewas di Gaza

Collignon mengatakan Di Rupo memutuskan untuk menangguhkan sementara dua izin yang diberikan kepada perusahaan PB Clermont.

Ia menekankan Wallonia telah "berkomitmen sejak tahun 2009, untuk tidak mengekspor bahan-bahan militer yang akan memperkuat militer Israel."

Dua lisensi ekspor diberikan kepada PB Clermont pada awal 2023, ujarnya, seraya menambahkan bahwa dokumen itu dengan jelas menyebutkan pengguna akhir amunisi yang diproduksi.

"Itu hanya negara-negara Eropa, termasuk Belgia," sebut Collignon.

Ia menekankan bahan-bahan tersebut diekspor ke Uni Eropa (UE) atau Amerika setelah diproses di Israel.

Perusahaan Jepang Putus Kontrak dengan Israel

Itochu Corporation, perusahaan asal Jepang, sebelumnya juga mengumumkan tak akan memperpanjang kontrak dengan perusahaan teknologi militer Israel, Elbit Systems.

Kontrak antara Itochu dan Elbit diketahui akan berakhir pada Februari 2024 mendatang.

Laporan media, dikutip Arab News, menyatakan keputusan itu dibuat sebagai tanggapan terhadap kemungkinan kritik internasional, serta boikot yang terjadi di seluruh dunia seiring Israel mengebom Gaza tanpa henti.

Pada Desember 2023 lalu, sejumlah kelompok melakukan unjuk rassa di depan kantor pusat Itochu di Tokyo.

Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap hubungan Itochu dengan Israel.

Baca juga: Israel Iri, Tak Terima Biden Beri Bantuan ke Gaza, Bawa-bawa Nama Donald Trump

Mereka, para demonstran, juga menyerukan boikot terhadap Israel dalam kampanye yang diprakarsai oleh kelompok pasifis dan anti-senjata.

Mengutip "konstitusi perdamaian" Jepang, mereka mengecam perjanjian antara Itochu Aviation, perusahaan Israel Elbit, dan Nippon Aircraft.

Direktur Keuangan Itochu Corporation, Tsuyoshi Hachimura, mengatakan kontrak antara Itochu dan Elbit Systems berdasarkan "permintaan Kementerian Pertahanan" dengan tujuan "mengimpor peralatan pertahanan yang diperlukan untuk keamanan Jepang."

Ia kemudian menambahkan pihaknya tidak "terlibat dalam konflik Israel-Palestina."

"Dengan mempertimbangkan dukungan pemerintah Jepang terhadap ICJ, kegiatan-kegiatan baru yang berkaitan dengan MoU telah ditangguhkan," pungkas dia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas