Truk Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Gaza Diserang Militer Israel
Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang diangkut oleh truk diserang oleh militer Israel.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza yang diangkut oleh truk diserang oleh militer Israel.
Konvoi bantuan kemanusiaan yang berisi makanan dan obat-obatan dikirim oleh badan PBB (UNRWA).
Foto-foto yang di publikasikan pada Senin (5/2/2024) memperlihatkan truk itu tampak rusak berat.
Direktur Urusan UNRWA di Gaza Thomas White menerbitkan foto-foto itu di platform X, sebelumnya Twitter.
Baca juga: Uni Eropa Dicecar Soal Gaza di Konsultasi Asia-Pasifik
Tampak sebuah truk yang rusak terkena tembakan pasukan angkatan laut Israel, tetapi tidak ada yang terluka.
Akun UNRWA kemudian me-retweet dan memberikan pernyataan bahwa:
"Kami (UNRWA, red.) TIDAK BISA memberikan bantuan kemanusiaan di bawah serangan.
Akses #kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan SANGAT dibutuhkan di mana pun termasuk di bagian utara #Gaza."
Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa itu adalah ketiga kalinya konvoi PBB terkena serangan ketika sedang mengantarkan pasokan bantuan ke Gaza utara.
Ia menyerukan kepada semua pihak dalam konflik tersebut untuk menghormati hukum humaniter internasional.
Ketua UNRWA sedang mengunjungi tiga negara Teluk Arab pekan ini untuk menggalang dukungan setelah para pendonor utama lembaga itu menangguhkan pendanaan menyusul tuduhan Israel bahwa beberapa stafnya terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Israel Blokir Jalan
Israel pada Januari memblokir dan menolak akses untuk lebih dari setengah dari seluruh pengiriman bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Gaza Utara.
"Bulan Januari secara keseluruhan, hanya 10 dari 61 misi bantuan kemanusiaan untuk utara Wadi Gaza yang difasilitasi oleh otoritas Israel," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di markas PBB di New York.
Dari 51 pengiriman sisanya, dua diizinkan masuk secara parsial, 34 ditolak akses sama sekali, dan enam lainnya ditunda oleh kelompok bantuan "karena masalah operasional internal," kata Dujarric seperti laporan Anadolu, Senin (5/2/2024).